REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Para penulis, khususnya anggota Forum Lingkar Pena (FLP), didorong untuk menguasai teknologi digital. Sebab, di era digitalisasi, kata Ketua Umum FLP Intan Safitri, para penulis yang paling banyak akan bersentuhan dengan teknologi digital.
"FLP kan organisasi yang memiliki anggota pengisi konten, jadi mestilah anggota FLP menguasai era kemajuan digital," kata Intan di Denpasar, Jumat (30/8).
Dalam sambutannya pada acara pembukaan Musyawarah Nasional 3 FLP dan Seminar Nasional 'Quo Vadis Penulis Indonesia di Era Digital', Intan mengatakan, dunia saat ini sudah disatukan dengan era digital.
Oleh sebab itu karya seorang penulis akan segera dapat dibaca siapa pun tanpa batas negara. Hal itu pula katanya, yang membuat jaringan FLP semakin terbuka, dengan memiliki perwakilan di luar negeri dan anggota yang mencapai 20 ribu.
Munas 3 FLP, diharapkan menghasilkan keputusan-keputusan produktif, terutama berkaitan dengan missi FLP untuk mendorong masyarakat cinta membaca, menulis dan menyukai perbukuan. Membaca sebut Intan sebagai hal penting bagi seseorang untuk membuka pintu peradaban.
Selama ini FLP telah menunjukkan kebesarannya, dengan memiliki penulis-penulis muda ternama. Salah satu sosok yang ditunjuk Intan adalah Habiburrahman El Shirazi, penulis buku berjudul 'Ayat-ayat Cinta' dan 'Sajadah Cinta.'