REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali menggelar Olimpiade Sains Nasional (OSN). Tahun ini, penyelenggaraan OSN yang ke 12 akan digelar di Bandung pada 2 sampai 8 September 2013.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh akan membuka gelaran tersebut pada Selasa, 3 September 2013 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB.
''OSN tahun ini, akan diikuti sekitar 3.600 peserta dari seluruh Indonseia mulai jenjang SD, SMP, SMA, SMK, PLKK Pendidikan Menengah dan guru,'' ujar Direktur Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Menangah, Harris Iskandar, kepada wartawan, Jumat (30/8).
Harris mengatakan, OSN ini digelar agar sains bisa lebih digandrungi oleh siswa. Selain itu, untuk menumbuh-kembangkan kecintaan siswa pada mata pelajaran sains.
''Sekarang, sudah bergairah. Coba saja, tanya anak-anak sekolah mereka akan bangga kalau ikut OSN,'' katanya.
Saat ini, kata dia, kecenderungannya sekolah yang mengikuti OSN, lebih merata tak hanya sekolah-sekolah yang ada di kota besar saja. Karena, Kemendikbud ingin ada pemerataan kualitas.
''Ke depan, kami ingin mengikutkan guru-gurunya. Tahun ini, OSN guru sudah dimulai karena targetnya pelatihan guru biar bisa suistanable jadi juara sekolah dan OSN. Gurunya juga akan kami garap,'' katanya.
Menurut Harris, Indonesia selama ini langganan mendapat emas di olimpiade Fisika. Namun, tahun ini tidak mendapatkan medali emas. Selain Fisika, Indonesia pun langganan mendapatkan emas untuk Kimia, Biologi, dan Matematik.
''Indonesia, di perhitungkan di Internasional. Meskipun tidak merefleksikan pendidikan di Indonesia tapi, pendidikan kita jadi terangkat,'' katanya.