REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahfud MD membatalkan niatnya mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini beralasan belum mendapat jawaban atas kegelisahan yang menggelayuti benaknya terkait hasil konvensi. "Ada pertanyaan yang sampai sekarang belum terjawab," kata Mahfud di Jakarta, Kamis (29/8).
Kegelisahan Mahfud menyangkut AD/ART Demokrat yang masih mencantumkan kewenangan penetapan capres ada di tangan ketua majelis tinggi. Dia bingung bagaimana posisi pemenang konvensi jika aturan dalam AD/ART belum dirubah.
Memang, Mahfud mengaku sudah mendapat jawaban lisan dari komite konvensi. Tapi jawaban itu tidak bisa menghilangkan kegelisahannya. "AD/ART Partai Demokrat menentukan mekanisme yang berbeda dengan berbagai penjelasan dan jaminan lisan tersebut," ujar Mahfud.
Selain itu, Mahfud menyatakan, keputusan mundur menjadi peserta konvensi juga karena masukan dari berbagai kyai. Menurutnya banyak para kyai yang menganjurkannya tidak mengikuti konvensi capres Demokrat. Namun ia tidak menjelaskan alasan para kyai tersebut.
Mahfud sadar Demokrat menggelar konvensi untuk menaikan elektabilitasnya yang terpuruk. Menurutnya hal itu merupakan wajar dilakukan oleh sebuah partai politik. "Setiap parpol memang harus berusaha menaikkan elektabilitasnya melalui jalan-jalan konstitusional," katanya.
Dia menyatakan pilihan Demokrat mencari calon presiden lewat jalan konvensi merupakan terobosan yang baik. "Meskipun begitu, saya merasa bahwa saya pribadi tidak harus mengikuti kontes politik yang baik tersebut," ujarnya.