Kamis 29 Aug 2013 20:24 WIB

TNI Berlatih Sekaligus Pantau Titik Api dengan Pesawat Tempur

Titik api akibat kebakaran hutan.
Foto: ANTARA FOTO
Titik api akibat kebakaran hutan.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru melibatkan beberapa pasawat tempur jenis Hawk 100/200 untuk memantau titik api atau kebakaran lahan di Provinsi Riau.

"Alutsista tidak hanya helikopter, namun juga beberapa pesawat tempur jenis Hawk kami libatkan untuk memantau titik kebakaran lahan di Riau. Sekalian latihan, juga memantau," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor Pilfadri di Pekanbaru, Kamis (29/8).

Selain itu, kata Pilfadri, untuk membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam operasi kabut asap yang merupakan dampak dari kebakaran lahan atau hutan di Riau, TNI juga melibatkan tiga helikopter. Satu diantaranya adalah helikopter jenis Cicorski yang fokus melakukan pemadaman dengan menggunakan bom air atau "water bombing".

Kemudian dua lainnya, katanya, yakni helikopter jenis Bolco yang juga bertugas melakukan operasi "water bombing". "Selain itu, alutsista lainnya yang digunaan adalah pesawat jenis Cassa yang difungsikan untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC)," katanya.

 

Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, selain tiga helikopter dan satu unit pesawat jenis Cassa tersebut, ia juga telah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan agar turut membantu dalam operasi pemadaman titik kebakaran lahan kali ini. "Dua perusahaan yang bersedia adalah PT RAPP (Riau Andalas Pulp and Paper) serta Sinarmas Group," katanya.

Dua perusahaan perkebunan dan kehutanan ini menurut Agus masing-masing menyediakan dua helikopter yang bertugas memantau titik api dan melakukan pemadaman lewat jalur udara."Formatnya sama, yakni dengan 'water bombing'. Beberapa bulan yang lalu, saat peristiwa sama terjadi, dua perusahaan ini juga aktif membantu BNPB," katanya.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement