REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada peringatan Puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) memberikan berbagai pengahargaan.
Salah satunya, diberikan pada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang mendapat Anugerah Pelopor Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa).
Penghargaan tersebut, diserahkan langsung Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta dalam rangkaian Puncak Acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-18, Kamis (29/8) di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Ini, merupakan penghargaan ke-113 yang diterima Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sejak 2008 hingga kini. Menurut Gusti, Kementerian Negara Ristek, menilai penghargaan tersebut layak diberikan kepada Gubernur Jawa Barat.
Sebab, sebagai pimpinan di Provinsi, Heryawan yang akrab disapa Aher, dinilai Tim Reviewer memiliki sikap proaktif dan prakarsa yang tinggi dalam mempelopori pelaksanaan penguatan SIDa di provinsi yang dipimpinnya.
"Ini bukti adanya respon dan sikap pro aktif kepala daerah dalam mendukung kebijakan Pemerintah," ujar Gusti.
Menurut Gusti, penilaian dilakukan tim gabungan dari Kemenristek dan Kemendagri. Adapun yang dinilai meliputi, keberpihakan Gubernur dalam mewujudkan IPTEK yang mendorong daya saing daerah, sinergitas stakeholder IPTEK di daerah, dan Prakarsa Gubernur untuk mengembangkan tema-tema strategis di daerah.
"Penilaian juga dilakukan melalui fact finding dengan mengunjungi klaster yang diajukan Jawa Barat," kata Gusti.
Sementara menanggapi anugerah tersebut, Aher menyampaikan apresiasi dan rasa syukur yang mendalam. Menurut dia, penghargaan tersebut merupakan wujud pengakuan Pemerintah Pusat atas kinerja Pemerintah Provinsi serta pihak terkait lainnya.
"Sudah tentu penghargaan ini dipersembahkan bagi masyarakat Jawa Barat," kata Aher usai menerima penghargaan.
Adapun dasar Pengembangan SIDa, adalah Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri No 03/ 2012 dan No 36/ 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa).
SIDa sendiri, merupakan keseluruhan proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang dilakukan antar institusi pemerintah, pemerintah daerah, lembaga kelitbangan, lembaga pendidikan, penunjang inovasi, dunia usaha, dan masyarakat di daerah.