REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap menjadi mediator untuk memecahkan permasalahan terkait dengan konflik yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta.
"Kalau kedua belah pihak minta, ya, faktanya itu kan juga rakyat saya di Jateng. Pasti pemimpin jika diminta, saya akan senang hati," katanya di Semarang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Terkait dengan kesediaannya menjadi mediator konflik Keraton Surakarta itu, Ganjar mengaku akan bersikap pasif. "Kalau tidak diminta, saya posisi pasif saja. Kalau saya ikut, gimana sih pemerintah kok intervensi," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Suami Siti Atiqoh Supriyanti itu mengungkapkan, sudah ada beberapa pihak yang menghubungi dan datang untuk minta difasilitasi. Ganjar menjelaskan bahwa keraton itu menjadi sumber pusat kultural maka ada nilai-nilai kulturalisme yang ada di sana.
"Mohon kiranya saya minta kepada pihak-pihak di keraton, 'please deh' rembukan duduk baik-baik, pakailah paugeran-paugeran (aturan, red). Salamanlah untuk menunjukkan bahwa aura keraton itu memang masih luar biasa dan masih dijadikan contoh sosial sehingga kiri kanannya nanti tidak mencibir yang terjadi," katanya.
Maka, kata Ganjar, sebaiknya Keraton Surakarta meniru Keraton Yogyakarta untuk menyelesaikan konflik yang terjadi. "Dan, saya kira lebih baik bukan pemerintah yang menjadi mediator, melainkan lebih baik Keraton Yogyakarta umpamanya, sehingga bisa berembuk karena sama-sama raja," ujarnya.