REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marzuki Alie sudah menyatakan diri ikut bertarung menjadi calon presiden (capres) RI. Ia pun sudah menentukan jargon sebagai bentuk kampanye pencalonan dirinya.
"Indonesia Bermartabat," kata Marzuki, selepas menjalani sesi wawancara oleh Komite Konvensi di Wisma Kodel, Jakarta, Rabu (28/8).
Ia mengatakan, cita-cita kemerdekaan Indonesia adalah membuat masyarakatnya cerdas, sejahtera, damai, dan aman. Ketika semua itu dapat tercapai, ia mengatakan, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang bermartabat.
Marzuki cukup percaya diri menjadi capres. Konvensi menjadi jalan mewujudkan niatannya itu. Ia tampak sumringah atas respon anggota komite saat wawancara. Dalam sesi itu, ia mengutarakan cara pandangnya akan kebangsaan, negara, dan kepemimpinan di masa mendatang. Marzuki mengklaim mendapat tepuk tangan dari anggota komite atas jawaban-jawabannya.
Setelah menjalani sesi wawancara itu, Ketua DPR RI itu semakin yakin untuk bisa menjadi peserta konvensi. Ia tidak khawatir mengikuti konvensi akan menganggu tugasnya saat ini sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia justru berpendapat, mengikuti konvensi bisa mendukung kepentingan dewan. "Dengan ikut konvensi, masyarakat bisa berkumpul. Saya bisa menjelaskan produk DPR sehingga masyarakat tahu akan hak-haknya dengan disahkan undang-undang baru," kata Marzuki.
Marzuki mengatakan, sebagai Ketua DPR memang banyak berkomunikasi dengan masyarakat. Dalam kesempatan itu, ia bisa menjelaskan berbagai produk dewan. Baik ketika kunjungan ke daerah, melalui media, atau pun fasilitas lainnya.
Dengan mengikuti konvensi, ia percaya, kesempatan berkomunikasi dengan masyarakat akan semakin luas. Karena masyarakat bisa jadi ingin tahu mengenai sosoknya sebagai peserta konvensi. "Keingintahuan masyarakat bisa dimanfaatkan untuk kepentingan DPR," tutup Marzuki.