Selasa 27 Aug 2013 09:40 WIB

Ini Penyebab Hilangnya Ikan di Pasaran

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Dewi Mardiani
Nelayan Indramayu
Foto: Musiron/Republika
Nelayan Indramayu

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pasokan berbagai jenis ikan laut di Pasar Baru Indramayu kini menghilang. Hal itu menyusul terjadinya gelombang tinggi dan tiupan angin kencang di laut yang membuat nelayan kecil tak bisa melaut.

 

Berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, Selasa (27/8) pagi, para pedagang ikan yang biasanya banyak berderet kini tak lagi berjualan. ‘’Di tempat ini biasanya banyak yang jualan ikan, tapi sekarang tidak ada satupun,’’ ujar seorang warga asal Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Wati, saat ditemui sedang berbelanja di Pasar Baru Indramayu.

 

Perempuan yang biasa berjualan masakan itu menuturkan, kondisi tersebut sudah terjadi lebih dari seminggu yang lalu. Wati mengakui, terkadang masih ada pedagang ikan bandeng karena bandeng dibudidayakan di tambak. Namun, pelanggannya lebih menyukai ikan laut dibandingkan ikan hasil budidaya tambak.

 

Keluhan menghilangnya pasokan ikan juga disampaikan seorang warga Desa Paoman, Kecamatan Indramayu, Ratna. Semula, dia berniat menghidangkan ikan acar dalam salah satu menu hidangan pesta. ‘’Saya terpaksa mengganti hidangan ikan acar dengan makanan lainnya,’’ kata Ratna.

 

Seperti diberitakan, gelombang tinggi akibat tiupan angin kencang yang melanda perairan Indramayu. Sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) pun terpaksa tidak bisa beroperasi, seperti TPI Tegalagung, Kecamatan Karangampel, yang tidak beroperasi sejak tiga minggu yang lalu. Selain itu, TPI Dadap Kecamatan Juntinyuat dan TPI Glayem Kecamatan Juntinyuat juga berhenti beroperasi.

‘’TPI-TPI itu berhenti beroperasi karena memang tidak ada ikan hasil tangkapan nelayan,’’ ujar Sekretaris KUD Sri Mina Sari Glayem Kecamatan Juntinyuat, Dedi Aryanto. Dedi menjelaskan, sejak tiga minggu yang lalu, ribuan nelayan tradisional di Kabupaten Indramayu memang tidak melaut.

Gelombang tinggi yang membahayakan pelaut, kata dia, juga disertai angin kencang yang menyulitkan menebar jaring di laut. Ditambah lagi, ikan di laut pun saat ini sulit diperoleh. Akibatnya, produksi ikan saat ini turun sekitar 60 persen dari kondisi biasanya. Padahal, permintaan ikan dari berbagai daerah cukup tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement