REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU – Pasokan berbagai jenis ikan laut di Pasar Baru Indramayu kini menghilang. Hal itu menyusul terjadinya gelombang tinggi dan tiupan angin kencang di laut yang membuat nelayan kecil tak bisa melaut.
Berdasarkan pantauan Republika di Pasar Baru Indramayu, Selasa (27/8) pagi, para pedagang ikan yang biasanya banyak berderet kini tak lagi berjualan. Sejumlah konsumen yang hendak membeli ikan pun harus menelan kekecewaan.
‘’Di tempat ini biasanya banyak yang jualan ikan, tapi sekarang tidak ada satupun,’’ ujar seorang warga asal Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Wati, saat ditemui sedang berbelanja di Pasar Baru Indramayu.
Perempuan yang biasa berjualan masakan itu menuturkan, kondisi tersebut sudah terjadi lebih dari seminggu yang lalu. Akibat sulit mendapatkan ikan, dia pun terpaksa tidak bisa berjualan masakan yang berbahan baku ikan.‘’Saya biasanya jualan pepes ikan dan pecak ikan, tapi sekarang tidak bisa lagi karena ikannya tidak ada,’’ tutur Wati.
Wati mengakui, terkadang masih ada pedagang ikan bandeng karena bandeng dibudidayakan di tambak. Namun, pelanggannya lebih menyukai ikan laut dibandingkan ikan hasil budidaya tambak.
Keluhan menghilangnya pasokan ikan juga disampaikan seorang warga Desa Paoman, Kecamatan Indramayu, Ratna, yang beberapa hari lalu menggelar pesta hajatan khitanan anaknya.
Semula, dia berniat menghidangkan ikan acar dalam salah satu menuk hidangan makanannya. Namun, karena tidak bisa memperoleh ikan di pasaran, dia pun terpaksa mengurungkan niatnya itu. ‘’Saya terpaksa mengganti hidangan ikan acar dengan makanan lainnya,’’ kata Ratna.
Sejumlah TPI yang kini sudah tidak beroperasi, di antaranya TPI Tegalagung, Kecamatan Karangampel, yang tidak beroperasi sejak tiga minggu yang lalu. Selain itu, TPI Dadap K dan TPI Glayem Kecamatan Juntinyuat, berhenti beroperasi sejak seminggu yang lalu.
Selain itu, TPI Lombang dan Limbangan di Kecamatan Juntinyuat, serta TPI Majakerta Kecamatan Balongan, juga tidak beroperasi pascalebaran Idul Fitri lalu.