Senin 26 Aug 2013 23:11 WIB

Anis Matta: Suasana Politik Jadi Permainan yang Atraktif

Rep: Esthi Maharani/ Red: Mansyur Faqih
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  Anis Matta
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai silaturahim yang digelar oleh Partai Golkar dengan mengundang pimpinan parpol lain telah mengubah kompetisi politik di Indonesia. Menurutnya, ide tersebut brillian.

"Karena bukan hanya kita mempertahankan tradisi kemajemukan kebangsaan. Tapi ini juga membuat kompetisi politik ini asyik. Ini mengubah suasan politik dari permainan yang sangat berbahaya menjadi permainan yang atraktif. Seru tapi tidak berbahaya," katanya, Senin malam (26/8). 

Ia mengatakan, silaturahim kebangsaan memberikan semangat pada dunia politik dan menjadi momen kritis. Indonesia, lanjutnya, tidak bisa lagi dikatakan sebagai negara yang rapuh demokrasinya. Karena sedang berproses menuju kematangan. 

"Itu sebabnya, saya yakin pemilu 2014 akan mengantarkan kita pada pemilu yang kuat dan matang," katanya. 

Silaturahim kebangsaan diprakarsai oleh Partai Golkar. Partai tersebut mengundang sejumlah pimpinan partai politik dan juga jajaran pemerintah. Tak hanya Presiden SBY yang juga sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, Wapres Boediono pun hadir.

Tampak pula beberapa menteri KIB II. Seperti Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, dan Mentan Suswono. 

Sedangkan pimpinan parpol antara lain, Presiden PKS Anis Matta, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan, Ketua Umum Gerindra Suhardi, dan Ketua Umum PBB MS Kaban. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement