Senin 26 Aug 2013 16:20 WIB

Simon Akan Ungkap 'Penguasa' Yang Terlibat Suap SKK Migas

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Petugas KPK menunjukkan barang bukti mata uang dolar AS saat koferensi pers terkait penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas KPK menunjukkan barang bukti mata uang dolar AS saat koferensi pers terkait penangkapan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka penyuap dalam kasus suap terhadap Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Simon Gunawan Tanjaya, berencana akan mengungkap pihak lain yang terlibat dalam kasus ini. Pihak lain ini berasal dari pihak penguasa, dalam hal ini diduga petinggi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Nanti lah ada waktunya. Biarkan Widodo yang akan bicara, kan sudah bilang akan bertanggung jawab, akan buka semua," kata kuasa hukum Simon, Junimart Girsang yang ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Senin (26/8).

Junimart menambahkan Simon tidak pernah mendapatkan perintah dari siapa pun selain dari Direktur Kernel Oil di Singapura, Widodo Ratanachaithong, untuk menyerahkan uang sebesar 700 ribu Dolar AS kepada pelatih golf pribadi Rudi Rubiandini, Deviardi alias Ardi. Uang tersebut, lanjutnya, dititipkan Ardi kepada Widodo dengan dalih tidak dapat membawa uang sebesar itu masuk ke Indonesia.

Saat ditanya apakah Ardi mengatakan kepada Widodo uang tersebut berasal dari mana, ia tidak menjawabnya. Ia malah mempertanyakan motor gede (moge) bermerek BMW yang dibawa Ardi ke rumah Rudi untuk menyerahkan uang yang diberikan Simon untuk kedua kalinya sebesar 400 ribu Dolar AS.

Ia mengungkapkan saat akan menerima uang sebesar 400 ribu Dolar AS itu, Ardi menggunakan motor lain. Namun saat menuju ke rumah Rudi malah menggunakan motor gede yang kini telah disita KPK itu. Menurutnya pemilik motor itu harus tetap dicari tahu untuk mengungkap masalah dan pihak lain yang diduga terlibat dalam kasus ini. Saat ditanya siapa pihak lain yang terlibat, ia berkelit hal itu akan diungkapkan Widodo.

Awalnya ia enggan mengatakan siapa pihak lain itu. Namun ia menyebut pihak itu dari pihak yang berkuasa. "Ya tentu kan yang punya kekuasaan lah, yang punya kekuasaan dong," jelasnya. Apakah pihak lain itu dari Kementerian ESDM, ia hanya tertawa. "Saya tidak bilang dari pemerintah, pokoknya yang berkuasa," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement