REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awan duka kembali menyelimuti pasangan suami istri Bagus Prasnawira (37) dan Enita Fentrikana (31). Sebab, bayi kembar lima buah cinta mereka yang lahir di RSAB Harapan Kita pada Selasa (20/8) satu per satu wafat.
Terakhir, bayi nomor satu berjenis kelamin laki-laki yang belum diketahui namanya itu menghembuskan nafas terakhir pada Senin (26/8) sekitar pukul 09.30 WIB. Dengan demikian, lima bayi kembar yang lahir prematur tersebut semuanya telah wafat.
Sebelumnya, bayi pertama yang meninggal dunia adalah Muhammad Al Hafidz. Bayi laki-laki yang lahir di urutan kedua itu wafat pada Selasa malam (20/8) atau hanya bertahan sekitar 12 jam sejak dilahirkan. Kepergian Hafidz kemudian disusul oleh adik perempuan satu-satunya yang bernama Anisa Fitri Elia. Bayi mungil nomor tiga yang memiliki berat 353 gram itu meninggal pada Kamis Siang (22/8).
Satu hari berselang, bayi laki-laki nomor lima bernama Rahman Surya Mulia juga tidak bisa bertahan hidup. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu pagi (23/8) sekitar pukul 07.00 WIB. Hanya berselang beberapa jam kemudian, bayi nomor empat bernama Abdul Akbar Goffar juga wafat. Bayi dengan bobot terbesar 499 gram itu meninggal pada Sabtu malam (24/8) pukul 21.00 WIB.
Direktur Medis dan Keperawatan RSAB Harapan Kita Didi Danusukumo mengungkapkan, penyebab meninggalnya bayi-bayi tersebut sama, yaitu karena kondisinya yang sangat lemah. Didi mengatakan, karena lahir di usia kandungan enam bulan, organ tubuh mereka belum matang. Terutama paru-paru dan sistem pencernaannya.
Selain itu, berat badan mereka pun sangat kecil karena kurang dari 500 gram. Bayi paling besar bobot tubuhnya 499 gram, sementara yang terkecil beratnya 352 gram. Padahal, bayi normal umumnya memiliki berat minimal dua kilogram. "Kondisi bayinya itu /extremely prematur. Sulit untuk menangani bayi sekecil itu," ungkapnya.