Senin 26 Aug 2013 00:04 WIB

12 Mahasiswa Asing Piawai Mainkan Angklung

Rep: Lingga Permesti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Angklung, traditional musical instrument made of bamboo (illustration)
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Angklung, traditional musical instrument made of bamboo (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 12 orang mahasiswa asing dengan piawai memainkan angklung dalam pagelaran Galindeng Dapuran Awi di Taman Budaya Bandung, Sabtu (24/8).

Tak hanya angklung, para penerima beasiswa seni dan budaya Indonesia (Indonesian Arts and Culturee Scholarship) Kementerian Luar Negeri RI ini menampilkan berbagai gerakan tari jaipong dan silat. Mereka seakan tak canggung berpakaian tradisional Sunda dan dengan riasan muka ala wanita dan pria pasundan.

Tak ayal, kemampuan mereka memainkan alat musik bambu mencuri perhatian penonton. Sebagian besar penonton yang tak mau ketinggalan momen tersebut dengan sigap mendokumentasikan aksi mereka. Sebut saja Erin yang berasal dari Banjaran. Ia sengaja datang ke pagelaran kesenian yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Pemprov Jabar.

Kegiatan yang merupakan Program Aktivasi Taman Budaya Tahun 2013 ini menurutnya bukan hanya melestarikan alat musik bambu asal Jabar, tapi juga memberikan wawasan mengenai jenis-jenis angklung dari masa ke masa.

"Jadi tahu jenis-jenis angklung di Jabar," kata dia.

Pagelaran Galindeng Dapuran Awi atau yang dapat diartikan alunan rumpun bambu ini merupakan kerja sama Disparbud Jabar dengan Kementerian Ekonomi dan Kreatif RI.

Salah satu mahasiswa yang mempelajari kesenian Indonesia, Caty dari Norwegia mengaku jatuh cinta dengan alat musik dari Jabar ini. Caty berjanji, jika kembali ke negaranya, ia akan mempopulerkan angklung ke teman-temannya di Norwegia. Ia pun tidak merasa kesulitan mempelajari angklung dan kesenian Sunda lainnya.

Opick, salah satu pengurus Saung Angklung Udjo mengatakan, ke-12 mahasiswa tersebut sudah sekitar dua bulan belajar kesenian Jabar di Saung Angklung Udjo. Para pelajar ini relatif sangat cepat mempelajari kesenian Jabar. Menurutnya, para pelajar tersebut bukan hanya mempelajari kesenian dan kebudayaan Jabar, tapi juga sering kali menjadi pelatih angklung, silat bahkan Jaipong di negaranya masing-masing.

"Ini sudah tahun ke delapan para mahasiswa asing mempelajari kesenian di Saung Angklung Udjo,"kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement