REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur 2013, masyarakat dinilai mengharapkan adanya serangan fajar dari salah satu pasangan calon gubernur. Survey LSI di atas 40 persen masyarakat menganggap politik uang adalah hal wajar.
Direktur LSI, Arman Salam mengatakan, masyarakat Jatim dinilai sudah terbiasa menerima uang saat kampanye atau sebelum pemungutan suara. Sebab, berdasarkan hasil survey, warga justru menyatakan, pemberian uang dapat mempengaruhi dukungan suara. "Bahkan, 28 persen warga menunggu serangan fajar," kata Arman saat jumpa pers di Hotel Mercure, Ahad (25/8).
Survey tersebut dilakukan pada 13 - 19 Agustus 2013, dengan 440 responden menggunakan multistage random sampling dan margin eror 4,8 persen. Dan enurutnya, partisipasi masyarakat mengikuti Pemilukada Jatim 2013 mencapai 77,8 persen.
Kemudian, sebagian besar suara 39,1 persen diperkirakan mengungguli pasangan incumbent Soekarwo - Saifullah Yusuf. Namun, dia memperhitungkan, pasangan calon lain masih mendapat peluang memenangkan perolehan suara jika melakukan inovasi dan merebut pemilih mengambang yang sekitar 47,6 persen. "Dan mereka juga harus memastikan kalau pemilih tersebut mendatangi TPS untuk mencoblos dirinya," ujarnya.