Ahad 25 Aug 2013 13:22 WIB

Makanan Tercampur Formalin dan Obat Kuat Bikin Gagal Ginjal

Rep: Lingga Permesti/ Red: Karta Raharja Ucu
Tes urin merupakah salah satu deteksi dini yang sederhana untuk mengetahui gagal ginjal.
Foto: corbis
Tes urin merupakah salah satu deteksi dini yang sederhana untuk mengetahui gagal ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 70 ribu orang di Indonesia mengalami penyakit gagal ginjal. Sebagian besar penderita gagal ginjal karena diabetes dan hipertensi serta kualitas makanan yang dikonsumsi.

"Ada kecurigaan terhadap makanan yang mengandung formalin dan obat kuat," kata Dirjen Bina Upaya Kesehatan, Akmal Taher saat menghadiri peringatan ulang tahun ke-25 Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny RA Habibie di Bandung, Ahad (25/8).

Diungkapkan Akmal Taher, pengeluaran Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) sebagian besar untuk pengobatan hemodialisis atau cuci darah. Ia memprediksi, penyakit gagal ginjal semakin meningkat setiap tahunnya. "Pengetahuan terhadap penyakit ginjal dan hemodialisis juga masih terbatas," tuturnya.

Salah satu upaya memperkecil jumlah penderita gagal ginjal adalah transplantasi ginjal. Sayangnya, kata dia, baru 800 orang di seluruh Indonesia yang ditransplantasi karena terbatasnya sumber daya manusia dan fasilitas transplantasi ginjal.

Untuk itu, diperlukan upaya untuk mencegah penyakit ginjal, yakni dengan mengintervensi penyakit dengan mencari penyebabnya. Salah satu cara mencegah adalah berolahraga secara teratur.

"Penyebab diabet, hipertensi, makanan mengandung zat formalin, dan obat kuat. Perlu dorongan dari semua pihak untuk menekan penyakit ini," tuturnya.

Dijelaskan Akmal Taher, Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny RA Habibie, dapat mempelopori pencegahan gagal ginjal. "Dengan pendidikan dan penelitian, diharapkan RSKG dapat berkontribusi positif untuk menekan pertumbuhan penyakit ginjal di Indonesia," imbuh Akmal Taher.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement