Sabtu 24 Aug 2013 20:34 WIB

Di Media, Khofifah Paling Populer

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja ketika mengikuti Debat Cagub dan Cawagub Jatim 2013-2018 di Surabaya, Jatim, Senin (12/8) malam.
Foto: Antara
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja ketika mengikuti Debat Cagub dan Cawagub Jatim 2013-2018 di Surabaya, Jatim, Senin (12/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Indicator menyatakan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumadiredja lebih populer ketimbang pasangan lain pada Pilkada Jawa Timur. Ini didapat berdasarkan survei pemberitaan media massa.

"Popularitas pasangan Khofifah-Herman berhasil mengalahkan pasangan lain sepekan menjelang pemungutan suara," kata Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang melalui keterangan pers di Jakarta, Sabtu (24/8).

Rustika mengatakan, Indonesia Indicator menganalisis media massa yang bertemakan Pilkada Jatim sejak 1 Februari-22 Agustus 2013. Seluruh data media massa diambil menggunakan mesin pengumpul. "Dari 107 media online terdapat 3.510 berita," ujar Rustika.

Selama enam bulan pertama, pasangan Soekarwo-Syaifullah menduduki posisi pertama dengan persentase sebesar 47 persen. Disusul Khofifah-Herman (30 persen), Bambang-Said (18 persen) dan Eggi-Sihat (10 persen).

Namun, popularitas Khofifah-Herman meningkat tajam selama tiga bulan terakhir berdasarkan data pemberitaan media online di Indonesia. Mereka mendapatkan 1.584 berita atau 38 persen dalam topik Pemilukada Jatim, Soekarwo-Syaifullah (1.453 berita atau 35 persen), Bambang-Said (17 persen) dan Eggi-Sihat (10 persen).

Menurutnya, berdasarkan pengalaman delapan pilkada yang diteliti sepanjang 2012-2013, tingkat popularitas melalui pemberitaan media massa memiliki korelasi terhadap hasil. Media dinilai memiliki kekuatan untuk memengaruhi persepsi publik terhadap salah satu kandidat pasangan dan meningkatkan sisi elektabilitas.

"Media berperan penting untuk mensosialisasikan popularitas seorang kandidat pada publiknya," ungkap Rustika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement