REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan Kabupaten Majalengka bersepakat melakukan groundbreaking pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka pada 29 Agustus 2013.
Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar sendiri, baru saja membebaskan lahan seluas 15 hektare sebagai jalan masuk ke lokasi groundbreaking. Jadi, luas lahan yang sudah dibebaskan Pemprov Jabar mencapai 647 hektare dari 708 hektare lahan yang tersedia.
Menurut Kepala Dishub Jabar Deddy Taufik mengatakan groundbreaking BIJB pada 29 Agustus nanti merupakan bentuk komitmen pemerintah Provinsi Jabar.
Deddy memastikan pembangunan tahap I fase I BIJB khususnya untuk landasan pacu sudah sangat siap. Pada pekan lalu, pihaknya baru saja membebaskan lahan seluas 15 hektare di Desa Congkok sebagai jalan masuk ke lokasi groundbreaking.
"Kami, serius membangun dan mewujudkan Bandara Kertajati yang rencananya bisa beroperasi 2016," ujar Deddy kepada wartawan, Jumat (23/8).
Deddy mengatakan, Pemprov Jabar sendiri kembali mengalokasikan dana untuk pembebasan lahan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Jabar 2013 yang akan digunakan untuk membebaskan lahan sekitar 400 hektare.
"Dana yang sudah disiapkan di APBD Perubahan 2013 sebesar Rp203 miliar," katanya.
Menurut dia, jika dana itu terserap untuk membebaskan lahan seluas 400 ha, maka lahan yang sudah dibebaskan sekitar 1000 ha atau 1.200 ha untuk memenuhi tahap satu fase satu pembangunan bandara. Pemerintah pusat sendiri, mengucurkan anggaran Rp135 miliar bagi pembangunan runway sepanjang 2500 meter.
"Nantinya panjang runway sendiri jika lahan sudah siap semua akan mencapai 4000 meter dengan lebar 60 meter, tapi kami lakukan bertahap sekarang Waskita Karya membangun 2500 meter dulu," katanya.
Sesuai master schedulle yang telah disusun bersama, rencananya setelah groundbreaking,pembangunan fisik runway akan terus berlanjut.
Detail proses kerja tahun 2013 ini antara lain pengerjaan saluran terbuka, sebagian pengerjaan jalan perimeter road, lalu pekerjaan konstruksi runway sepanjang 2500 meter x 60 meter.
"Waskita akan terus mengerjakan sampai proses cement treated base course layer 1 sampai akhir 2013," kata Deddy.
Kemudian pada 2014, pihaknya berencana memulai pembangunan terminal agar bersamaan dengan mulai tersediaannya landasan. Deddy mengatakan, sudah banyak investor asing yang tertarik untuk ikut menginvestasikannya di bandara kebanggan masyarakat Jabar ini.
Salah satunya, investor dari Malaysia. Ada juga investor yang pernah membangun bandara di Dubai. Investor ini, siap untuk menjadi konsultan dan mengawal pembangunan bandara. Sebab, membangun bandara ini harus ada kekhususan.
"Kami sudah market sounding, jualan kami sudah mendunia untuk proyek ini. Makanya, untuk pembangunan run way nya kami sangat komitment," katanya.
Deddy memprdiksi, ke depan akan semakin banyak investor yang tertarik untuk menginvestasikan dananya di BIJB. Kalau investor akan menginvestasikan dana 10 persen dari kebutuhan proyek Rp 8 triliun saja, sudah lumayan.
Ia memprediksi, sampai pembangunan bandara selesai, dana yang dibutuhkan sebesar Rpi 8 triliun di luar tanah. "Kalau dengan tanah total proyeknya Sekitar Rp 12 triliuan lah perkirakan," katanya.