REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Gubernur Maluku Utara (Malut) Thaib Armayin mengimbau para pelamar seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2013 untuk mewaspadai aksi penipuan oleh calo atau oknum tidak bertanggug jawab.
"Saat seleksi penerimaan CPNS biasanya banyak calo atau oknum yang menawarkan kepada peserta seleksi untuk diloloskan dengan imbalan sejumlah uang, padahal itu hanya penipuan, jadi harus diwaspadai," katanya di Ternate, Jumat (23/8).
Ia mengatakan, modus operandi yang dilakukan para calo atau oknum penipu itu biasanya dengan cara mendatangi peserta seleksi CPNS kemudian menjamin akan mengurus kelulusannya dengan imbalan minimal Rp50 juta.
Selain itu, kata gubernur, modus operandi lainnya yang mereka gunakan adalah menghubungi peserta seleksi CPNS melalui telepon dan mengaku sebagai pejabat di BAKN atau Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang juga menjanjikan mengurus kelulusan dengan menyotor sejumlah uang melalui rekening.
Ia meminta peserta seleksi CPNS di Malut untuk tidak mudah percaya dengan tawaran seperti itu, karena pasti merupakan penipuan, apalagi dalam sistem seleksi penerimaan CPNS tahun 2013 ini dilaksanakan melalui sistem dalam jaringan (online).
"Melalui sistem ini sangat kecil kemungkinan ada pihak yang bisa mengatur kelulusan peserta CPNS dengan didasarkan pada uang atau titipan pihak tertentu, karena dalam sistem ini yang lulus hanyalah mereka yang memiliki nilai tertinggi," katanya.
Oleh karena itu, kata gubernur, jika peserta ingin lulus pada seleksi CPNS maka harus mempersiapkan diri secara baik dengan belajar agar bisa mengerjakan semua soal pada tes nanti.
Ia menambahkan, kuota Malut dalam penerimaan CPNS tahun 2013 ini untuk pelamar umum sebanyak 700 orang lebih dan sebagian besar untuk tenaga guru dan kesehatan, karena Malut saat ini sangat kekurangan kedua profesi itu.