REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- PT Dirgantara Indonesia (DI) dinilai perlu kembali merekrut tenaga-tenaga ahli muda untuk mendukung kerja internalnya mengingat hal itu tidak pernah dilakukan dalam 10 tahun terakhir.
Hal ini disampaikan Dahlan Iskan Dahlan Iskan saat memberikan kuliah umum bertema agen perubahan di Universitas Jenderal Soedirman di Purwokerto, Jumat (23/8).
"Saat krisis 1998 ahli di PT DI banyak yang keluar negeri, dan saat ini sudah relatif tua. Dan sudah lebih dari 10 tahun PT DI tidak merekrut tenaga muda, maka kita perlu rekrut lagi saat ini," kata Dahlan.
Ia mengatakan saat ini PT DI merupakan salah satu perusahaan paling sibuk dengan salah satu proyeknya yaitu pembuatan 65 helikopter dalam tiga tahun ke depan.
Selain itu, kata Dahlan, PT DI juga mengerjakan proyek pembuatan bagian tertentu dari pesawat Airbus 380 dan bagian tertentu dari pesawat jenis Boeing. "Jadi PT DI sekarang ini bukan lagi BUMN yang rugi, tapi betul-betul sangat sibuk dan tersibuk dalam sejarahnya," kata Dahlan.