REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Rendy (49 tahun), peracik minuman keras oplosan yang menyebabkan 13 orang meninggal diketahui mencoba melakukan tindakan bunuh diri. Rendy diketahui tertekan akibat rasa bersalahnya telah menghilangkan nyawa orang. Pasalnya, 20 tahun dia berjualan, penikmat racikannya tidak pernah mengeluh suatu hal apalagi sampai menyebabkan kematian.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Rahmat, membenarkan percobaan bunuh diri ini. Menurut Rahmat, Rendy yang sudah menjadi tersangka mencoba untuk membenturkan kepalanya ke tembok. ''Stress dia, benturkan kepalanya ke tembok,'' kata dia, Jumat (23/8).

Rahmat menjelaksan, pihaknya berusaha mengibur tersangka dengan mendatangkan istrinya. Tindakan ini dinilai bisa menenangkan tersangka dari keinginannya untuk bunuh diri. Selain itu, upaya ini juga dilakukan agar keterangan yang didapatkan pasti dan jelas. ''Kami khawatir nanti keterangannya berubah-ubah,'' kata Rahmat.

Seperti diketahui, 13 orang meninggal dunia karena meminum minuman keras hasil racikan Rendy di Jalan Remaja III RT 03/8, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (20/8) lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika