Kamis 22 Aug 2013 10:02 WIB

Merasa Optimistis, Para Cagub Jatim Yakin Menang

Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja ketika mengikuti Debat Cagub dan Cawagub Jatim 2013-2018 di Surabaya, Jatim, Senin (12/8) malam.
Foto: Antara
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja ketika mengikuti Debat Cagub dan Cawagub Jatim 2013-2018 di Surabaya, Jatim, Senin (12/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) optimistis memenangkan pertarungan pada pilkada yang digelar 29 Agustus mendatang. Soekarwo-Saifullah Yusuf, Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawireja, Bambang DH-Said Abdullah bisa memimpin Jatim untuk lima tahun ke depan. 

"Saya optimistis akan memenangkan pertarungan pemilihan gubernur ini," kata Soekarwo, Khofifah Indar Parawansa, maupun Bambang DH, secara terpisah, usai acara Debat Pemilihan Gubernur Jatim, di Surabaya, Rabu (21/8) malam.

Soekarwo menyatakan, dia bersama Saifullah Yusuf sudah bekerja keras membangun Jatim selama lima tahun terakhir. Mereka pun menawarkan program untuk perbaikan kesejahteraan pekerja, menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok, serta melindungi para petani. "Saya tidak ingin menyebut target secara kuantitas, tapi saya optimis," katanya.

Optimisme juga dilontarkan Khofifah yang menawarkan program pro-rakyat dengan menjanjikan peningkatan kesejahteraan. Ini dilakukan melalui sembilan program. Meliputi ekonomi, infrastruktur, kesetaraan gender, kelestarian lingkungan, kesenian dan keamanan.

Pasangan Khofifah, Herman juga menjanjikan akan menyelesaikan persoalan korban lumpur Lapindo yang hingga saat ini belum selesai. "Dari hasil survei internal terbaru kami berada di posisi pertama. Sehingga saya optimis akan memenangkannya," katanya.

Merasa optimistis, Bambang-Said menawarkan perubahan pola pembangunan dengan menguatkan basis pembangunan di desa. Dengan mengalokasikan anggaran Rp 500 juta per tahun per desa, diperkirakan dalam waktu lima tahun ke depan pertumbuhan ekonomi di desa-desa akan tumbuh dengan pesat.

"Program yang kami tawarkan seluruhnya adalah solusi untuk pernaikan masyarakat dan pembangunan Jatim," kata mantan walikota Surabaya ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement