Selasa 20 Aug 2013 23:05 WIB

Lepas Arus Mudik, Terminal Lebak Bulus Kembali Lancar

Rep: Hannan Putra/ Red: Djibril Muhammad
 Petugas unit pengujian keliling Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan uji emisi dan memeriksa komponen bus angkutan lebaran di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8).    (Republika/Agung Supriyanto)
Petugas unit pengujian keliling Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan uji emisi dan memeriksa komponen bus angkutan lebaran di Terminal Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (1/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sempat macet karena arus mudik dan arus balik, jalan Pasar Jumat Raya yang menjadi urat nadi Terminal Lebak Bulus kini kembali lancar. Dinas perhubungan terus menjaga area pintu masuk dan pintu keluar terminal.

Area tersebut memang rentan jika tak dijaga karena biasa dijadikan supir angkot untuk ngetem mencari penumpang. Namun kini terlihat bersih dan lancar.

"Saat arus mudik kemaren memang padat. Dimana-mana juga begitu. Tapi sekarang sudah lancar. Bisa dilihat sendiri," jelas Kepala Terminal Lebak Bulus, Suarta Sebayang yang turun langsung mengalirkan arus lalu lintas, Selasa (20/8).

Suarta tampak sibuk menghalau kendaraan dengan gerakan tangan dan pluitnya. Sesekali ia membantu penyebrang jalan yang ingin melintas.

Sepanjang area terminal, memang tak terlihat adanya zebra cross. Jembatan penyebrangan yang jauh di timur terminal membuat pejalan kaki enggan melintasi jarak yang jauh. Tapi untuk langsung menyebrangi Jalan Raya Pasar Jumat yang padat itu memang cukup berbahaya.

"Alhamdulillah, sekarang sudah lancar. Kemarin masalahnya memang ada angkot yang ngetem di pintu keluar bus AKAP. Jadinya bus AKAP susah kalau mau keluar," kata Wakil Komandan Regu Dinas Perhubungan, Chaidirsyah menambahkan. Namun, angkot yang ngetem sembarangan itu sudah ia tindak tegas. "Ya kita tilang," ucapnya.

Menurut Chaidir, susahnya ketika ia menertibkan para penumpang sendiri yang banyak berdiri di luar terminal. Mereka lebih suka memilih berdiri dipinggir jalan menunggu angkutan umum.

"Sudah kita himbau untuk menunggu di dalam terminal. Eh, nggak lama kemudian datang lagi. Bagaimana kita mau menertibkan, namanya manusia," keluhnya.

Namun 'penumpang liar' tersebut akhirnya 'dihukum' sendiri oleh keadaan. Tak satupun angkutan umum yang diperbolehkan berhenti oleh petugas Dishub. Akhirnya, pelan-pelan penumpang itu berangsur memasuki terminal.

"Kalau di pinggir jalan kan langsung berangkat, mas. Kalau masuk terminal kan nunggu dulu, bayar peron juga," ujar salah seorang penumpang yang ikut menunggu angkutan umum di pinggir jalan.

Ia bersama belasan orang lainnya tetap sabar menunggu. Walau mereka tidak ditegur Petugas Dishub, sebahagian mereka memilih untuk masuk ke terminal. Penyebabnya, angkutan umum yang mau berhenti, segera dihalau petugas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement