Senin 19 Aug 2013 23:33 WIB

DPR Minta Pemerintah Waspadai Marinir AS

Husnan Bey Fananie
Foto: http://husnanfananie.files.wordpress.com
Husnan Bey Fananie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Husnan Bey Fananie meminta pemerintah dan masyarakat untuk tetap waspada terkait penempatan 2.500 personil marinir Amerika Serikat di pulau Cocos Islands yang dekat dengan pulau Chrismast, Australia, di Samudra Hindia. Menurut dia, penempatan marinir AS itu tentunya bukan tanpa maksud dan tujuan.

"Karena pasukan itu tak ubahnya sebagai pasukan spy drone, yaitu pasukan mata-mata atau striking drone, yang ditempatkan sebagai pasukan penyerang nantinya," kata Husnan usai bertemu dengan Ketua Kongres Amerika Serikat untuk Bidang Luar Negeri Edward Royce di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/8). 

Dalam pertemuan dengan kongres AS dengan komisi I DPR tersebut, ia secara khusus menyoroti dan mempertanyakan soal keberadaan 2.500 marinir AS yang ditempatkan di Cocos Island. Dari berbagai informasi yang didapatkan, keberadaan Marinir AS di pulau tersebut memang sengaja untuk memata-matai negara-negara di kawasan Asia. Khususnya Indonesia.

"Saya tanyakan apa alasan kuatnya dan argumentasinya penempatan Marinir AS di pulau tersebut. Namun jawabannya sangat normatif dan diplomatis, bahwa pasukan marinir ditempatkan atas dasar kerja sama militer yang dijalani dengan Australia, dan membantu negara-negara di kawasan Asia, saat menghadapi bencana alam," kata Husnan.

Politisi PPP itu memang puas dengan jawaban tersebut namun tetap merasa ada yang mengganjal. Karena, lanjutnya, penempatan pasukan sebesar tersebut tidak mungkin sesederhana itu.

"Menurut saya, pasti memang AS memiliki agenda besar dalam penempatan pasukannya di Australia, baik dalam jangka pendek dan panjang," pungkas Husnan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement