Senin 19 Aug 2013 15:17 WIB

Pedagang Mulai Benahi Kios di Pasar Blok G

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Perbaiki Jembatan Penghubung Blok G: Pekerja mulai memperbaiki jembatan penghubung blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). Jembatan tersebut akan menghubungkan blok G dengan blok F Pasar Tanah Abang.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perbaiki Jembatan Penghubung Blok G: Pekerja mulai memperbaiki jembatan penghubung blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). Jembatan tersebut akan menghubungkan blok G dengan blok F Pasar Tanah Abang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pedagang yang sudah mendapatkan nomor kios langsung meninjau lokasi tempat usaha mereka di Pasar Blok G, Tanah Abang. Mereka kemudian mulai membenahi kios yang didapatkan secara gratis tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh Nita, pedagang yang mendapat jatah kios nomor 192 di lantai tiga Pasar Blok G. Usai mengikuti pengundian di kantor Walikota Jakarta Pusat, pedagang pakaian ini langsung menuju tempat usahanya yang baru.

"Alhamdulilah sudah dapat tempat. Sekarang saya mau beres-beres dulu," ujarnya senang.

Hal serupa juga dilakukan oleh Manizar yang mendapatkan kios di lantai tiga Blok G. "Alhamdulilah letak kiosnya nggak jauh dari jalan. Sekarang jualannya nggak kepanasan lagi, nggak kejar-kejaran sama Satpol PP lagi," ujarnya.

Pedagang berharap, pasar tempat relokasi PKL itu akan segera ramai dikunjungi pembeli. Sebab, jika ramai, mereka tentu tidak akan kembali lagi ke jalan.

Selain itu, pedagang juga meminta pada petugas untuk terus mengawasi jalanan agar tidak lagi ditempati PKL. "Kalau ada satu saja pedagang turun lagi ke jalan, nanti pasti bakal turun semua yang di pasar," ujar Nita.

Hingga saat ini, sebanyak 601 mantan PKL Tanah Abang telah terdaftar untuk menempati kios di Blok G. Selama enam bulan berdagang, mereka digratiskan biaya sewa. Namun demikian, pedagang tetap diwajibkan membayar biaya listrik, kebersihan, dan air saja yang besarnya Rp 1800 per meter per hari.

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta Ratnaningsih mengatakan, pedagang akan dikelompokan berdasarkan jenis dagangannya. Kelompok pedagang makanan ada 70 orang, sementara kelompok pedagang pakaian ada 453. Untuk kelompok pedagang aksesoris ada 74 orang, obat-obatan 2 orang, dan penjahit satu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement