REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri kongres kedua Diaspora Indonesia di JCC, Senin (19/8). Kongres tersebut bertujuan agar WNI yang tersebar di seluruh dunia berinteraksi dan memberikan inspirasi untuk masyarakat Indonesia.
"Suatu kebahagiaan karena presiden berkenan mmberikan sambutan dan membuka secara resmi kongres. Ini merupakan dukungan presiden terhadap diaspora Indonesia," kata Menlu Marty Natalegawa saat memberikan sambutan.
Terbentuknya diaspora Indonesia dimulai dari tahun lalu. Dasar utamanya yakni besarnya jumlah WNI yang terpencar di berbagai belahan dunia. Hal tersebut dinilai sebagai potensi untuk ikut membantu pembangunan Indonesia. Diperkirakan jumlah perantauan Indonesia adalah sekitar 5,8 juta jiwa. Tersebar di Australia, Malaysia, Singapura, Suriname, Amerika Serikat, Belanda, Timur Tengah dan negara-negara lainnya.
Diaspora Indonesia adalah orang-orang Indonesia yang merantau di seluruh dunia, baik yang berdarah atau berjiwa dan berbudaya Indonesia, tanpa melihat status hukum, bidang pekerjaan, latar-belakang etnis dan kesukuannya. Diaspora Indonesia terdiri dari TKI, entrepreneur, mahasiswa, profesional, seniman, peneliti, inovator, dan lain-lain.