Kamis 15 Aug 2013 18:35 WIB

PBNU Serukan Qunut Nazilah untuk Mesir

Rep: Hannan Putra/ Red: Didi Purwadi
Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).
Foto: EPA/Mosaab Elshamy
Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tragedi pembantaian massal terhadap warga sipil yang dilakukan militer Mesir tidak hanya cukup sampai sebatas keprihatinan. Umat Islam di seluruh dunia perlu melakukan suatu langkah kongkrit hingga tragedi kemanusiaan itu cepat selesai.

Ketua PBNU, Said Agil Siradj, mengatakan setiap muslim wajib menunjukkan solidaritasnya kepada saudara-saudara mereka yang dibantai di Mesir. Umat Islam yang diibaratkan dalam hadis sebagai satu tubuh itu harusnya ketika satu anggota tubuh sakit, maka yang lain akan ikut merasakan.

Demikian juga halnya dengan tragedi pembantaian Mesir, umat Islam di seluruh penjuru dunia harus ikut merasakan dan ikut membantu hingga masalah tersebut segera tuntas.

"Kita wajib memberikan dukungan, sekurang-kurangnya melalui doa. Kekuatan doa itu sangat dahsyat," kata Said Agil, kepada Republika Online, Kamis (15/8).

"Saya menghimbau kepada umat Islam agar membacakan qunut nazilah di setiap shalat fardhu, bahkan di dalam khutbah jum'at,'' katanya. ''Doa untuk Mesir bisa dibacakan dalam doa khutbah kedua."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement