Rabu 14 Aug 2013 11:29 WIB

Tenaga Terampil akan Disetarakan dengan Sarjana

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
balai latihan kerja
Foto: ist
balai latihan kerja

REPUBLIKA.CO.ID, SENAYAN -- Seorang yang mempunyai keterampilan dan kecakapan kerja sering terhalang karena tidak mempunyai pendidikan formal dan ijazah.

Menyikapi hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berupaya mewujudkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang ditargetkan akan berjalan tahun 2015 mendatang. 

KKNI merupakan penjenjangan kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja yang menyandingkan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan.

Para peserta telah dibekali dengan pengalaman kerja. Melalui skema ini, seseorang yang memiliki keterampilan dengan tingkat tertentu dapat disetarakan dengan sarjana (SI), bahkan doktor (S3).

KKNI terdiri dari sembilan jenjang kualifikasi, dimulai dari jenjang satu sebagai jenjang terendah sampai dengan jenjang sembilan sebagai jenjang tertinggi. 

Seorang pekerja dengan jabatan operator yang telah berpengalaman dan mengikuti sejumlah pelatihan kerja dapat disetarakan hingga diploma 1. Sedangkan, teknisi atau analis yang memiliki jenjang 6 dapat disetarakan dengan sarjana, dan seorang ahli dengan jenjang 9 dapat disandingkan dengan seorang doktor.

“KKNI disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan, dan atau pelatihan yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, atau pengalaman kerja,” papar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi dalam kegiatan Sosialisasi KKNI dalam Penyelarasan Pendidikan dengan Dunia Kerja, yang diselenggarakan di Hotel Sultan Jalan Jend Gatot Subroto Jakarta, Rabu (14/8).

Pada kegiatan yang diikuti oleh 19 kementerian tersebut, Lydia menguraikan bahwa kualifikasi yang terdiri dari 9 jenjang merupakan tingkat capaian pembelajaran yang disepakati secara nasional. KKNI terdiri atas dua bagian yaitu deskripsi umum dan deskripsi spesifik.

Deskripsi umum mendeskripsikan karakter, kepribadiaan, sikap berkarya, etika, moral yang berlaku pada setiap jenjang. Sedangkan deskripsi spesifik mendeskripsikan cakupan kelimuan (science), pengetahuan (knowlidge), pemahaman, (know-how) dan keterampilan (skill) yang dikuasai seorang bergantung pada jenjangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement