REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengaku prihatin terhadap menurunnya kesadaran masyarakat yang enggan mengibarkan Bendera Merah Putih menjelang perayaan Kemerdekaan RI 17 Agustus maupun saat-saat bersejarah.
"Kondisi itu perlu dicermati dan harus diatasi bersama," katanya di Medan, Selasa.Ia mengatakan itu usai menerima Panitia HUT RI ke-68 tingkat Sumut yang diketuai Sekda Provinsi Sumut, H Nurdin Lubis.
Menurut dia semakin perlu dicermati keengganan menaikan Bendera Merah Putih itu juga terjadi di instansi pemerintah, swasta dan lembaga lainnya.
"Saya perhatikan dalam beberapa kesempatan akhir-akhir ini, banyak masyarakat bahkan instansi dan lembaga kurang peduli dan tidak menaikkan Merah Putih pada momen-momen yang seharusnya mengibarkan bendera nasional itu," katanya.
Kondisi itu sangat jauh berbeda dengan masa-masa lalu. "Harus ada kesadaran tinggi masyarakat dan upaya saling menyadarkan/mengingatkan agar pengibaran bendera khususnya saat HUT RI itu sudah menjadi keharusan dan bahkan kebutuhan," katanya.
Perayaan HUT RI ke-68 pada 17 Agustus mendatang, diharapkan menjadi momentum untuk kembali menyadarkan atau merenungkan semangat Merah Putih."Bendera Merah Putih merupakan simbol negara dan spirit bagi bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan," katanya.
Gubernur menegaskan, Bendera Merah Putih juga merupakan simbol kekuatan bangsa, membangun soliditas dan nasionalisme sebagai suatu bangsa berdaulat dan mandiri.