Selasa 13 Aug 2013 05:15 WIB

36 Ribu Pendatang Baru Siap Banjiri Jakarta

Sebuah baliho berisi imbauan untuk mencegah datangnya pendatang baru Jakarta tanpa keahlian terpasang di Pasar Rebo, Jakarta Timur/ilustrasi
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Sebuah baliho berisi imbauan untuk mencegah datangnya pendatang baru Jakarta tanpa keahlian terpasang di Pasar Rebo, Jakarta Timur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Seperti sudah menjadi tradisi, usai Hari Raya Idul Fitri, kota Jakarta selalu dibanjiri pendatang baru dari berbagai daerah yang ingin mengadu nasib di Ibu Kota. Bahkan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinas Dukcapil) DKI Jakarta memperkirakan ada sekitar 36 ribu orang kaum urban yang akan menyerbu Jakarta lewat arus balik Lebaran tahun ini. 

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Purba Hutapea mengatakan, pihaknya melakukan survei pendataan arus balik sejak H+1 hingga H+7 lebaran. Data tersebut diperoleh dari sejumlah titik keluar dan masuk penumpang seperti terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, dan gerbang tol bekerja sama dengan Polda Metro Jaya. 

Berdasarkan pendataan arus balik yang dilakukan, jumlah pendatang baru yang masuk Jakarta usai Lebaran diperkirakan mencapai 51 ribu jiwa. "Namun sekitar 15 ribu pendatang baru masih ragu-ragu menetap di Jakarta," ujar Purba Hutapea, Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, seperti dilansir situs beritajakarta.

Dia memperkirakan, para pendatang yang masih ragu-ragu menetap di Jakarta bisa saja kembali ke daerah asal masing-masing atau mencari pekerjaan di kawasan penyangga Jakarta di antaranya Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek). "Jadi pendatang baru yang diperkirakan menetap di Jakarta berjumlah 36 ribu orang," sambungnya.

Perkiraan jumlah pendatang baru ini tahun ini, kata Purba, menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 47.832 orang. Menurunnya jumlah pendatang baru ke Jakarta setiap tahunnya, lanjut Purba, disebabkan kerja sama yang dijalin oleh Pemprov DKI Jakarta dengan sejumlah daerah migran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement