Senin 12 Aug 2013 23:04 WIB

Puluhan Warga Sukabumi Diare Akibat 'Bebeyek'

Sakit Perut
Foto: corbis.com
Sakit Perut

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan warga Kota dan Kabupaten Sukabumi terserang diare akibat mengkonsumsi 'bebeyek' atau makanan sisa lebaran. Di antara warga itu harus dirawat intensif karena kondisi kesehatan yang menurun.

"Sejak H+1 sampai hari ini sudah ada 38 warga yang berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH Kota Sukabumi yang disebabkan oleh mengkonsumsi 'bebeyek' tersebut dan 22 orang diantaranya harus dirawat intensif," kata Staf Humas RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Emma Mariza Litihia kepada Antara, Senin (12/8).

Menurut Emma, mereka yang terserang diare atau Gastro Entritis tersebut disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur setelah merayakan Idul Fitri, karena kebanyakan 'bebeyek' yang mereka konsumsi mengandung santan dan sambal cabe sehingga mempengaruhi terhadap kesehatan lambung mereka.

Selain itu, pasien ini juga dilihat dari hasil diagnosa dokter banyak yang kehabisan cairan tubuh karena buang air besar yang tidak normal atau terlalu sering ditambah, bebeyek yang dikonsumsi tersebut sudah mulai basi, tetapi tetap dimakan.

"Tidak menutup kemungkinan jumlah akan bertambah, jika pola makan warga pascalebaran tidak terkontrol, karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat sehabis puasa banyak warga yang "balas dendam" terhadap makanan sehingga makannya tidak teratur," tambahnya.

Dari data RSUD R Syamsudin SH, sejak H+1 Idul Fitri jumlah pasien meningkat mulai dari pasien instalasi gawat darurat, kecelakaan lalu lintas, kasus kesehatan umum dan Gastro Entritis. Dikatakan Emma sejak H+1 lebaran sampai saat ini ada 658 pasien yang berobat ke rumah sakit.

Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada warga setelah lebaran ini pola makan harus dijaga dan tidak sembarang, karena dengan pola makan yang tidak teratur akan menimbulkan penyakit apalagi terus mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, seperti sambal dan saus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement