REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Ratusan pengunjung Pantai Parangtritis yang menghabiskan libur lebaran untuk berwisata tersengat oleh racun ubur-ubur. Di hari terakhir libur panjang ini, Pantai Parangtristis telah dikunjungi oleh belasan ribu wisatawan.
"Hingga menjelang sore, lebih dari 150 wisatawan tersengat ubur-ubur," kata Taufik M Faqi, sekretaris Tim SAR Pantai Parangtritis, Ahad (11/8). Para wisatawan yang terkena serangan ubur-ubur sebagian besar adalah anak-anak. Mereka mengerang kesakitan setelah tersengat oleh ubur-ubur beracun.
Tak sedikit pula, anak-anak yang menangis akibat sengatan ubur-ubur beracun yang menyebabkan rasa gatal dan panas pada bagian kulit yang tersengat racun ubur-ubur.
"Bahkan ada yang sengaja mainan ubur-ubur beracun itu karena bentuknya yang lucu. Seperti gelembung udara berwarna putih kebiru-biruan dan mengapung di air," katanya. Untuk mengobati luka serangan ubur-ubur, petugas SAR memberikan pertolongan menggunakan ramuan tradisional yang dicampur air hangat.
Menurutnya, ramuan tradisional tersebut dapat mengobati korban sekitar 15-20 menit. Namun, para korban enggan bermain di pantai kembali. Taufik mengatakan petugas SAR telah mengingatkan wisatawan agar berhati-hati terhadap ubur-ubur beracun. "Namun sayang peringatan itu tak diindahkan oleh wisatawan dan akhirnya tersengat ubur-ubur," jelasnya.