REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Hingga Kamis (8/8), pesawat milik Lion Air yang tergelincir di Bandara Jalaluddin Gorontalo belum berhasil dievakuasi. Kepala Unit Briefing Office Bandara Jalaluddin Gorontalo, Ray Latjando mengatakan, proses evakuasi yang dilakukan Rabu malam (7/8) mengalami kendala terkait peralatan.
"Kami bersama tim khusus yang mengevakuasi berupaya menggunakan sejumlah peralatan, termasuk eskapator untuk menarik pesawat. Tapi belum memberikan hasil," ujarnya, Kamis.
Akibatnya, ujar dia, hingga saat ini status penerbangan di Bandara Jalaluddin masih ditutup. Kecuali untuk pesawat Sriwijaya Air dan Wings Air. "Hari ini ada Sriwijaya yang masuk. Tapi bobot muatan pesawat harus dikurangi karena panjang landasan yang aman untuk sementara hanya 1.700 meter," ujarnya.
Pesawat Lion Air jenis Boeing 737-800 tergelincir saat mendarat akibat menabrak sapi yang berada di tengah landasan, Selasa (6/8) pukul 19.00 WITA. Sebanyak 110 penumpang dan tujuh kru pesawat selamat. Meski ada dua orang yang cedera kaki karena melompat dari pintu darurat.
Hingga saat ini, Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi atas kecelakaan pesawat tersebut.