REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Jatuhnya korban jiwa akibat pesta minuman keras (miras) yang sering terjadi, ternyata tidak menimbulkan efek jera. Buktinya, lima orang tewas akibat pesta miras di Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, sejak Ahad (4/8) hingga Senin (5/8).
Tak hanya menyebabkan korban tewas, pesta miras yang digelar pada Ramadhan itu juga menyebabkan sepuluh orang kritis di RSUD Majalengka. Selain itu, masih ada lima orang lainnya, yang hingga berita ini diturunkan, belum jelas kondisinya apakah sudah meninggal atau masih kritis.
Dari informasi yang dihimpun di RSUD Majalengka, kelima warga yang tewas itu bernama Dede Hendra (26) warga Desa Kertabasuki, Kecamatan Maja, Nopan (21) warga Perum Sindangkasih, Kecamatan Majalengka, Ara (22) warga Kelurahan Majalengka Kulon, Beni (42) warga Jalan Cibasale, Kelurahan Majalengka Kulon, dan Asep (27) warga Jalan Satari Kelurahan Majalengka Kulon. Sedangkan korban kritis, masing-masing bernama Purnama, Riyan, Angga, Nono, Andri, Dani, Yona, Asep, Boyke, dan Ade Sumarna.
Menurut pengakuan Asep, salah satu korban yang sempat sadar namun akhirnya meninggal dunia. Peristiwa itu bermula ketika dia dan teman-temannya menggelar pesta miras jenis Big Bos. Namun, miras yang mereka konsumsi itu dicampur minuman energi 'Kuku Bima'. Setelah menenggak minuman tersebut, mereka merasa mual, pusing, dan muntah.
Kapolres Majalengka, AKBP Bulang Bayu Samudra melalui Kapolsek Kota Majalengka AKP Udin Suharna, mengatakan, masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Pihaknya pun masih melakukan pendekatan kepada seluruh keluarga korban yang masih berduka atas meninggalnya para korban.
"Kasusnya masih kami dalami, termasuk jenis minuman yang mereka konsumsi juga masih dalam penyelidikan kami," tegas Udin, saat ditemui di RSUD Majalengka, Senin (5/8).
Seperti diketahui, pesta miras yang memakan korban jiwa hampir terjadi setiap menjelang Lebaran. Tahun lalu, sebanyak sepuluh warga Kabupaten Majalengka juga menggelar pesta miras, empat orang di antaranya tewas dan enam orang lainnya kritis.