REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Satu keluarga pemudik yang terdiri atas empat orang mengalami keracunan di Kapal Motor Penumpang (KMP) SMS Kertanegara, karena mengonsumsi nasi bungkus yang dibeli dari pedagang asongan di Pelabuhan Merak, Banten.
Salah satu korban, M Yahya di Bakauheni, Senin (5/8) dini hari, mengatakan mereka keracunan yang diduga dari nasi bungkus saat berbuka bersama istrinya Titin Fatimah, anaknya Cepi Prayoga dan Muhammad Dani Ardiyansyah serta cucunya Kiran Fatin Andaru. "Saya mengalami muntah-muntah dan lemas setelah berbuka dengan nasi bungkus itu," ungkapnya.
Ia menyebutkan nasi itu dibeli dengan harga Rp 7.500 per bungkus yang berisi lauk telur, tahu dan mi bihun. Menurut dia, sebelumnya sempat curiga dengan rasa nasi itu, namun karena lapar maka tidak memperdulikannya dan akhirnya terasa saat kapal berlayar menuju Bakauheni. "Saya mudik dari Indramayu tujuan Probolinggo Lampung Timur," kata dia.
Koordinator petugas medis di Posko Kesehatan KKP Kelas II Panjang di Bakauheni, dokter Harwen mengatakan, keluarga itu memang keracunan makanan dalam perjalanan ke Bakauheni.
Pihaknya sudah menangani para korban dengan memberikan obat antimuntah serta infus karena pasien yang kondisinya kekurangan cairan. Sementara istri korban, Titin Fatimah, sudah dirujuk ke puskesmas rawat inap Bakauheni untuk mendapatkan perawatan lebih intensif, sebab mengalami dehidrasi parah.
Kapolres Lampung Selatan AKBP Bayu Aji mengimbau kepada para pemudik untuk berhati-hati saat membeli makanan yang hendak dikonsumsi selama mudik lebaran. Ia menyarankan para pemudik untuk membeli makanan ditempat atau warung-warung yang bersih dan terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Selain itu, menurut Kapolres, tidak menutup kemungkinan para pelaku tindak kejahatan juga memanfaatkan momen mudik Lebaran ini untuk mengambil keuntungan dengan menjual makanan basi yang bisa membuat pembelinya keracunan. "Ada baiknya para pemudik menyiapkan bekal dari rumah atau dari toko/warung makan yang memang terjamin kesehatannya," tambah dia.