REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tindakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Gubernur Basuki T Purnama (Ahok) memberantas preman, mendapat dukungan dari Pengamat Kriminal dari Universitas Indonesia, Andrianus.
"Jokowi baru memulai untuk meminimalisir preman yang ada di DKI Jakarta," ujarnya saat berbincang dengan ROL, Sabtu (3/8).
Menurutnya, Jakarta butuh solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para preman. Lebaran saat ini tidak dapat dijadikan sebagai momen maraknya preman bermunculan. Mereka muncul karena rasa primordialisme kekerabatan.
Pendatang baru tidak representatif jika mereka ingin menjadi preman datang ke Jakarta. Biasanya kelompok preman lah yang merekrut orang baru menjadi preman.