REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyakini bisa ada solusi tepat terkait persoalan Syiah Sampang, Madura. Terlebih, beberapa kali pertemuan dan dialog sudah digelar antara pemerintah, ulama, dan masyarakat.
"Tadi malam, menteri agama, para ulama Madura dan tentu para pimpinan daerah Jawa Timur berdialog untuk mencarikan solusi yang bijak untuk konflik di Sampang. Insya Allah akan ada jalan," katanya, Jumat (2/8).
Ia mengatakan dalam pertemuan Kamis malam terbilang positif dan konstruktif. Ia berharap pertemuan tersebut bisa menjadi awal yang baik sampai mencapai hasil yang bermartabat. Menurutnya, hanya dengan pendekatan dan proses dialog, persoalan Syiah Sampang bisa diselesaikan.
"Tidak perlu ada provokasi di sana sini, nanti bubar jalan, jadi berita yang tidak baik bagi bangsa kita," katanya.
Sebelumnya, SBY menyempatkan untuk berbuka puasa bersama tokoh masyarakat dan ulama Jawa Timur, di Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (1/8) petang. Dalam sambutannya, SBY menyinggung tentang kemajemukan. Menurutnya, sebagai bangsa yang majemuk, masyarakat harus siap menerima perbedaan. Hidup rukun dan damai meski pun ada perbedaan.
Kalau pun ada pertentangan, ia meminta agar bisa diselesaikan secara damai dan berkeadaban. "Sebagai bangsa majemuk, meski pun suara mayoritas lebih banyak menentukan halauan, pilihan-pilihan, apakah kebijakan, program atau strategi, tapi ingat, aspirasi kaum minoritas tidak bisa diabaikan tentu saling hormat menghormati," katanya.