Jumat 02 Aug 2013 11:11 WIB

Terungkap, Pembunuh Wanita di Ciputat Ingin Jual Motor Korban

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Citra Listya Rini
Ilustrasi pembunuhan.
Foto: IST
Ilustrasi pembunuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- KH Alias E, remaja yang menjadi tersangka utama pembunuhan Sri Wulandari (14 tahun) di Ciputat, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu, akhirnya mengaku telah menjual motor korban. Padahal, tersangka sempat bersikukuh dengan pendapat bahwa motor korban yang sempat diambilnya mengalami kehilangan.

Sebelumnya, KH diketahui membunuh Sri Wulandari karena ingin memiliki motornya. Kanit V Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Antonius Agus mengatakan setelah diselidiki oleh penyidik dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, motor tersebut telah dijual ke orang lain.

"Seharga Rp 1,5 juta,'' katanya, Jumat (2/8).

Antonius melanjutkan sekalipun awalnya tersangka mengaku tidak menjual motor tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan pengembangan untuk pembuktian ucapan tersangka. Akhirnya, terbukti tersangka menjual motornya kepada seseorang yang berinisial Y.

Menurut Anotnius, Y ini tidak serta merta bertemu langsung dengan tersangka. Transaksi ini dilakukan melalui telepon genggam, dan kurirnya diambil alih oleh teman tersangka sendiri yang bernama YG.

''Tugas YG adalah mengantarkan motor ke Y dan dapat imbalan Rp 100 ribu dari tersangka,'' ujarnya.

KH sebenarnya ingin menyenangkan kekasih barunya yang ingin memiliki motor. Karena saking sayangnya dan dihadapkan dengan tidak punya uang, lantas KH menghubungi kekasih lamanya Sri Wulandari yang diduga masih 'menyimpan rasa' dengan KH.

KH menyuruh korban untuk membawa motor dan datang untuk menyaksikan konser musik sejenak. Mereka berdua pun beranjak ke sebuah kebon kosong di belakang Komplek Perumahan Gama Setia, Ciputat, Tangerang Selatan. 

KH menyuruh korban untuk menaruh motor tersebut di luar kebun. Kemudian mereka melakukan hubungan intim.

Selepas melakukan hubungan intim, tersangka langsung memukul muka korban dengan sebilah batu tajam. Korban sempat melawan, apa daya tenaga korban habis dan akhirnya korban dipukuli hingga tewas. 

Selang beberapa hari, Mayat Wulan ditemukan warga yang sedang mencari daun dalam kondisi telungkup (18/7). Selain itu, mayat tersebut membusuk dan dengan wajah yang sudah rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement