Kamis 01 Aug 2013 15:51 WIB

Trimedya Tidak Tahu Soal Tuduhan Nazaruddin

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Hazliansyah
Anggota Komisi III DPR dari FPDIP Trimedya Panjaitan
Anggota Komisi III DPR dari FPDIP Trimedya Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan tidak mau menggubris tuduhan mantan bendahara umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin yang menyebut dia terlibat kasus korupsi.

"Saya tidak pernah tahu menahu. Tidak tahu itu urusan dia (Nazaruddin)," kata Trimedya saat dihubungi wartawan, Kamis (1/8).

Selain menuding Trimedya terlibat korupsi, Nazaruddin juga menuding Bendahara Umum PDI Perjuangan, Olly Dodo Kambe terlibat korupsi. Atas tuduhan ini Trimedya juga membela rekannya dari tuduhan Nazaruddin.

Trimedya mengaku sudah menghubungi Olly. Kepadanya Olly mengaku tidak tahu menahu maksud tuduhan Nazaruddin. "Kita belum pernah tahu. Dia (Olly) tidak terlibat," ujarnya.

 

Ketua Bidang Hukum DPP PDI Perjuangan ini menyatakan pengurus DPP PDI Perjuangan aakan membahas tuduhan Nazaruddin usai masa reses DPR. "Nanti abis reses kita bahas secara internal DPP," katanya.

Rabu malam (31/7) Nazaruddin kembali menyebut sejumlah anggota DPR yang terlibat korupsi di sejumlah proyek pemerintah. Di antaranya Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR Setya Novanto; Ketua Badan Kehormatan DPR dan anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan; Bendahara Umum PDIP sekaligus pimpinan Badan Anggaran DPR, Olly Dandokambey; Wakil Ketua Komisi III Fraksi Golkar, Aziz Syamsuddin; anggota Komisi III, Herman Heri; Wakil Ketua Komisi VI Fraksi Demokrat, Benny K. Harman.

Trimedya yang anggota Komisi III DPR disebut Nazaruddin terlibat kasus proyek simulator SIM korlantas Polri. Sedangkan Olly disebut terlibat korupsi di dua proyek, yakni proyek pembangunan gedung pajak dan pembelian pesawat Merpati MA 60.

"Ini bulan puasa, saya janji pada rakyat Indonesia saya buka semua yang saya tahu. Saya tidak mau nambahin dan ngurangin," kata Nazaruddin usai diperiksa KPK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement