Kamis 01 Aug 2013 03:26 WIB

Warga Ambon Diminta Siaga Antisipasi Cuaca Ekstrem

Hujan ekstrem
Hujan ekstrem

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mengimbau warga siaga mengantisipasi cuaca ekstrem yang masih terjadi di ibu kota provinsi Maluku beberapa pekan ke depan.

Menyikapi cuaca ekstrem di Pulau Ambon, serta dampak yang ditimbulkan maka warga diminta untuk siaga menghadapinya, kata Kepala BPBD setempat Tjokro Broery, di Ambon, Senin (1/8).

Menurut dia, pihaknya telah menyampaikan surat imbauan kepada Camat dan Lurah di 50 desa atau kelurahan di kota Ambon.

Imbauan ini telah disampaikan melalui media cetak dan elektronik, agar menjadi perhatian bagi warga yang tinggal di daerah bantaran sungai dan lereng bukit yang rawan bencana khususnya banjir dan tanah longsor.

"Kami juga meminta untuk tidak melakukan aksi pengrusakan lingkungan penyangga, agar tidak terjadi erosi yang berdampak menimbulkan banjir dan tanah longsor," katanya.

Ia mengatakan bencana alam yang terjadi di Ambon 30 Juli 2013 mengakibatkan 10 orang meninggal dunia, empat warga masih dalam pencarian dan belasan orang dirawat di Rumah sakit.

"Bencana alam juga menimbulkan kerusakan rumah warga, infrastruktur jalan, talud, jembatan dan fasilitas umum lainnya," ujarnya.

Tjokro mengimbau warga yang mendiami lereng bukit dan bantaran

sungai untuk memperhatikan tanda-tanda terjadinya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat mengancam korban jiwa maupun material.

"Warga yang tinggal di lereng bukit dan bantaran sungai harus memperhatikan tanda-tanda, dan menghindar dari titik lokasi rawan bencana ke tempat yang aman untuk menyelamatkan diri," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement