Rabu 31 Jul 2013 17:35 WIB

Al-Irsyad Desak Mursi Dikembalikan Jadi Presiden

 Presiden Mesir terpilih Muhammad Mursi menyampaikan pidato politiknya di depan puluhan ribu pendukungnya yang berkumpul di Tahrir Square, Kairo.   (Reuters)
Presiden Mesir terpilih Muhammad Mursi menyampaikan pidato politiknya di depan puluhan ribu pendukungnya yang berkumpul di Tahrir Square, Kairo. (Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Al-Irsyad Al-Islamiyyah mengutuk keras pembantaian ratusan warga sipil pendukung Mohammed Mursi di Mesir.

Ketua Umum PP Al-Irsyad KH. Abdullah Djaidimendesak militer untuk membebaskan Mursi dan mengembalikan posisinya sebagai presiden. "Karena Mursi menjadi presiden secara demokratis," ujar Abdullah dalam pesan tertulisnya kepada ROL, Rabu (31/7).

Abdullah menyebut militer Mesir melakukan tindakan biadab dan memalukan dengan membunuh warga sipil tak bersenjata. "Pembunuhan warga Mesir adalah kejahatan kemanusiaan besar."

Al-Irsyad juga mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Uni Eropa dan PBB untuk tinggal diam menyikapi permbantaian itu. "Sikap diam mereka melukai perasaan kaum Muslim dan semokrasi," ungkapnya.

Kudeta militer terhadap Mursi dalam pandangan Abdullah adalah tindakan memalukan. Dimana pihak yang kalah dalam pemilu tidak bisa menerima kekalahan mereka lantas merekayasa sebuah kudeta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement