Ahad 28 Jul 2013 23:42 WIB

Perangi Narkoba di Jatim, Polda Minta Dukungan Ulama

 Barang bukti dan tersangka peredaran gelap narkoba.
Barang bukti dan tersangka peredaran gelap narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Polda Jatim, meminta dukungan dan peran aktif semua pihak terutama ulama dalam mewujudkan Jawa Timur yang bersih dan bebas dari peredaran obat terlarang narkoba yang saat ini masih marak.

Menurut Dirnarkoba Polda Jatim Kombespol Andi Loediyanto, tanpa dukungan dan peran aktif semua pihak, terutama para ulama, maka program pencanangan Jawa Timur bebas peredaran narkoba pada 2015 nanti, akan sulit terwujud.

 

"Oleh karenanya pada kesempatan kali ini kami meminta dukungan kepada semua pihak, agar cita-cita menjadikan Jawa Timur bebas peredaran narkoba ini bisa segera terwujud," kata Andi Loediyanto, di sela-sela acara penghapusan kampung narkoba di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan, Minggu.

 

Andi mengemukakan, pencanangan Jawa Timur bebas peredaran narkoba ini sebagai salah satu bentuk komitmen Polri dalam memberantas beredaran penyakit masyarakat narkoba.

 

Sebab, kata dia, narkoba tidak hanya merusak moral bangsa ini, akan tetapi juga bisa menghacurkan generasi masa depan bangsa, yakni kalangan pemuda.

 

Berdasarkan data di Mapolda Jatim, peredaran narkoba kini masih tergolong tinggi, meskipun memasuki bulan Ramadhan.

 

Pada minggu pertama Ramadan ini Polda Jatim berhasil menangani sebanyak 44 kasus narkotika dengan 47 orang tersangka. Adapun barang bukti yang berhasil disita petugas meliputi sebanyak 68,71 gram narkoba jenis sabu-sabu, 25,34 gram ganja, sebanyak 7.060 butir pil daftar G, serta 1.384 butir obat keras.

 

Dari jumlah itu, polisi memperkirakan, pemakai dan pengedar obat terlarang di Jawa Timur itu sekitar 3.323 orang.

 

"Padahal petugas telah gencar menggelar menggelar operasi, sejak hari pertama Ramadhan hingga saat ini masih berlangsung," kata Dirnarkoba Polda Jatim Kombespol Andi Loediyanto menjelaskan.

 

Peredaran narkoba kini tidak hanya di perkotaan saja, akan tetapi sudah merampah ke kepolosok desa, termasuk di Pulau Garam Madura. Bahkan peredaran narkoba disinyalir sudah mulai merambah ke sejumlah pondok pesantren.

 

"Tapi kalau kita memiliki komitmen yang kuat untuk memberantas peredaran narkoba ini, apalagi mendapat dukungan penuh dari para ulama dan tokoh masyarakat, kami yakin, cita-cita untuk menjadikan Jawa Timur bebas dari peredaran narkoba pasti akan terwujud," katanya menambahkan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement