Ahad 28 Jul 2013 15:06 WIB

KPU Diminta Tingkatkan Sosialisasi ke Pemilih Pemula

Rep: Ira Sasmita/ Red: Djibril Muhammad
Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) diminta meningkatkan sosialisasi pemilu terhadap pemilih pemula. Sebab, pemilih pemula pada pemilu 2014 memiliki potensi suara sangat besar.

"Kalau ada sekitar 14 juta jiwa itu sudah hampir setengah kursi Senayan. Fokus kepemiluan itu wewenang KPU termasuk sosialisasi terhadap pemilih pemula," kata Arif Wibowo, Ahad (28/7).

Memang, menurut Arif, partai politik dan masyarakat juga memiliki tangung jawab untuk turut serta aktif dalam pemilu. cTetapi sebagai penyelenggara pemilu yang telah diamanatkan Undang-Undang, KPU harus melakukan supervisi untuk mengoptimalkan sosialisasi.

Selain itu, Badan Pengawas Pemilu juga bisa melakukan upaya pengawasan dini dengan melibatkan keikutsertaan paar pemilih pemula. Seperti pelajar dan mahasiswa.

Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan dalam daftar pemilih sementara (DPS), tercatat jumlah pemilih pemula mencapai 14 juta jiwa. "Pemilih pemula untuk usia 17 sampai 20 tahun ada 14 juta. Untuk usia 20-30 ada 45.6 juta," kata Ferry.

Menurut Ferry, pemilih pemula mayoritas memiliki rentang usia 17-21 tahun, kecuali karena telah menikah. Dan mayoritas pemilih pemula adalah pelajar (SMA), mahasiswa dan perkerja muda.

Pada Pemilu 2004, ada 50.054.460 juta pemilih pemula dari jumlah 147.219 juta jiwa pemilih dalam pemilu. Jumlah itu mencapai 34 persen dari keseluruhan pemilih dalam pemilu.

Jumlah tersebut lebih besar dari pada jumlah perolehan suara partai politik terbesar pada waktu itu, yaitu Partai Golkar yang memperoleh suara 24.461.104 (21,62 persen) dari suara sah. Sementara pada Pemilu 2009 lalu, potensi suara pemilih pemula tetap signifikan.

Untuk melakukan sosialisasi tehadap pemilih pemula, KPU dikatakan Ferry telah memulai kerjasama dengan Forum Rektor. Untuk melakukan program sosialisasi melalui program rutin seperti Goes to Campus.

KPU juga bekerja sama dengan LSM pemantau pemilu dalam menggiatkan pendidikan politik bagi pemilih pemula. Serta mengoptimalksan sosialisasi melalui media internet dan jejaring sosial seperti twitter dan facebook.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement