Jumat 26 Jul 2013 20:30 WIB

Titik Rawan Bencana KA Diawasi Ketat

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menghadapi anomali cuaca selama masa angkutan lebaran 2013, PT KAI Daop 5 Purwokerto akan melakukan peningkatan pengawasan di berbagai titik.

Personel pengamat, antara lain akan ditempatkan di lokasi rawan bencana, jembatan panjang dan juga terowongan. Selain penempatan personel, pemeriksaan jalur kerlieta api ditambah frekuensinya.

"Kita perlu menempatkan petugas di lokasi rawan karena dalam kondisi cuaca seperti sekarang, memang berpotensi terjadi bencana seperti banjir, longsor, dan ambles di jalur KA," jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Jumat (26/7).

Dia menyebutkan, di seluruh jalur KA wilayah Daop 5 Purwokerto yang terbentang mulai Stasiun Kutoarjo hingga Prupuk di sisi utara dan hingga Banjarpatroman di sisi selatan, terdapat 24 titik rawan bencana alam yang perlu diwaspadai.

Ke-24 titik tersebut terdiri dari enam lokasi rawan longsor, 15 lokasi rawan ambles dan 3 lokasi rawan banjir yang mengancam jalur KA. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana PT KAI Daop 5 akan menempatkan petugas penjaga yang akan mengawasi titik- titik rawan tersebut.

"Dengan penempatan petugas jaga, maka bila terjadi sesuatu di jalur KA bisa segera dilaporkan ke pusat kendali perjalanan KA di Purwokerto, sehingga kecelakaan fatal bisa dicegah," katanya.

Dia menyebutkan, jalur kereta api yang rawan ambes terbanyak terdapat di lintas selatan sebanyak 11 titik. Masing-masing delapan titik di Kabupaten Cilacap pada koridor Kroya-Gandrungmangun, lintas Kroya -Banjarpatroman, dan tiga titik di Kabupaten Kebumen pada koridor Karanganyar-Ijo.

Sedangkan titik rawan longsor yang mendapat perhatian, ada di tiga titik antara Notog-Kebasen, satu titik antara Tambak-Ijo di Kabupaten Banyumas, satu titik antara Banjarpatroman-Langen di Kabupaten Ciamis, dan satu titik antara Wonosari-Kutowinangun di Kabupaten Kebumen.

Untuk titik rawan terjadinya banjir berada antara stasiun Purwokerto-Karanggandul, Kemranjen-Sumpyuh, Kabupaten Banyumas, serta antara Patuguran-Kretek, Kabupaten Brebes.Selain pada titik rawan bencana, Daop 5 juga akan menempatkan petugas penjaga pada 15 jembatan panjang dan 2 terowongan jalur KA yang ada di wilayahnya.

Petugas akan bersiaga selama 24 jam selama angkutan lebaran untuk mengawasi kemungkinan terjadinya banjir atau longsoran.

Jembatan panjang yang dijaga antara lain jembatan Serayu di Kebasen dan Maos Kabupaten Cilacap, jembatan sungai Logawa di Notog Banyumas, serta jembatan Lukulo di Kebumen serta jembatan panjang lainnya. 

Penjagaan terowongan dilakukan untuk terowongan Kalirajut di Notog dan terowongan Ijo. Di samping itu, untuk mengantisipasi terjadinya bencana Daop 5 juga telah mempersiapkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di tujuh titik stasiun.

AMUS tertsebut terdiri dari Gerbong Penolong beserta tim evakuasi sarana, bantalan kayu, pasir, balast dan karung plastik. Gerbong penolong dan tim evakuasi sarana disiapkan di stasiun Purwokerto, Kroya dan Cilacap.

Untuk material bantalan kayu, pasir, balas dan karung plastik disiapkan di stasiun Prupuk, Purwokerto, Sidareja, Kroya, Kutoarjo, Karangsari dan Notog.

"AMUS ini juga disiapkan lengkap dengan regu flying gang yang setiap saat siap digerakkan untuk mengatasi gangguan yang terjadi pada jalur kereta api," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement