REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jawa Barat, Indriantari, memberikan kiat mengolah daging sapi impor beku asal Australia tanpa mengurangi kandungan gizi dan rasanya akan sama dengan daging sapi lokal.
"Kalau daging beku mau impor atau lokal, biasanya ibu-ibu diencerkan langsung terus dimasak. Istilahnya 'towing'. Itu salah loh," kata Indriantari di acara pembukaan Bazar Ramadhan di halaman Gedung Sate Bandung, Kamis.
Daging sapi impor beku sebaiknya setelah dibeli langsung disimpan di lemari es di bawah bagian freezer. "Kalau mau dimasak, malam harinya itu usahkan kita simpan di lemari es bagian bawah freezer," kata dia.
Setelah itu, kata Indri, daging sapi impor beku itu langsung diolah atau dimasak jangan sampai menunggu hingga cair atau lembek teksturnya.
"Karena sampai lembek atau cair banget, itu udah nggak 'juicy'. Kandungan gizinya terbuang begitu saja bersama air yang ada di sana. Yang tersisa hanyalah serat otot atau dagingnya saja," katanya.
Ia mengatakan jika masyarakat tahu cara mengolah daging sapi impor beku tersebut, maka rasanya akan sama dengan daging sapi lokal.
"Kuncinya terletak pada pengolahan. Kalau tahu cara pengolahannya, maka cita rasa dan kandung gizinya akan sama dengan daging sapi lokal," katanya.
Ia mengimbau agar kandungan gizi dalam daging sapi impor beku tidak hilang maka ketika hendak dimasak/diolah jangan disiram air panas.
"Disiram air panas nggak boleh. Terus kalau mau disimpan pada suhu kamar, itu jangan terlampau lama,'' katanya. ''Karena, bisa mempercepat perkembangan mikro organisme.''
Sementara itu, lanjut Indri, untuk lama penyimpanan daging sapi impor beku sendiri tergantung pada penanganan setelah membelinya.
"Kalau disimpan di freezer itu bisa tiga hingga tujuh hari. Itu kalau begitu beli kita langsung masukkan ke freezer," kata dia.