REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Diterpa isu pembubaran, Metromini saat ini justru tengah melakukan peremajaan armada. Yono, pengurus lapangan dari PT Metromini yang bertugas di Tanah Abang mengungkapkan rencana itu.
Yono mengatakan perusahaan tempatnya bekerja baru saja membeli empat armada Metromini AC. Armada baru tersebut baru saja selesai perizinnya dan akan segera dioperasikan. "Saat ini jumlah Metromini ada 3000, sedikit-sedikit kita remajakan sampai tahun 2016," ujar dia, Kamis (25/7).
Menurut Yono, ketika semua Metromini sudah ber-AC, maka semua supirnya pun adalah supir-supir teladan. Sehingga tidak akan ada lagi supir tembak. Saat ini pun, kata dia, perusahaan sebenarnya melarang kendaraan milik mereka dikendarai oleh supir tembak.
Hanya saja, sulit untuk mengontrol satu persatu. Sebab, kata dia, biasanya supir tembak itu memanfaatkan momen ketika mobil sedang diparkir karena si supir asli sedang beristirahat.
Yono sendiri menolak rencana pembubaran Metromini. Menurut dia, Dinas Perhubungan tidak bisa menghukum satu perusahaan hanya karena kesalahan satu orang. "Masa cuma gara-gara satu orang semua yang kena," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono mengancam akan membubarkan Metromini jika tidak bisa memberikan layanan yang baik pada penumpang. Wacana tersebut dia lontarkan pasca adanya insiden bus Metromini yang menabrak tiga siswi SMP di Jakarta Timur. Satu di antara tiga korban tersebut tewas, sementara dua korban lainnya kritis.
Sang sopir yang terlibat dalam insiden itu tidak memiliki SIM dan ternyata mengendarai mobil dengan rem blong.