Rabu 24 Jul 2013 23:44 WIB

Penyelundupan Imigran Gelap Dinilai Rugikan Jabar

Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus penyelundupan imigran gelap kerap terungkap di wilayah Pantai Selatan Jawa Barat seperti Pelabuhan Ratu (Sukabumi), Sancang, Santolo, dan Pameungpeuk (Garut) serta Cianjur, dinilai telah merugikan Jawa Barat, kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.

"Dan juga berbagai masalah kerap ditimbulkan oleh adanya aksi tersebut. Selain mengancam stabilitas kawasan, instansi setempat pun kerap direpotkan akibat penyediaan penampungan usai imigran gelap tertangkap. Jabar banyak ketiban urusan-urusan imigran," kata Ahmad Heryawan, di Bandung, Rabu (24/7).

Menurut Heryawan, selain melibatkan sindikat internasional berdasarkan informasi yang diterimanya diketahui bahwa praktik penyelundukan imigran gelap tersebut pun kerap melibatkan warga Indonesia.

"Salah satunya saat menyebrangkan imigran dengan menggunakan kapal milik warga setempat. Dan yang akan menjadi masalah lagi adalah karamnya kapal yang mereka gunakan. Diantaranya akibat muatan yang berlebihan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kawasan-kawasan yang menjadi pintu masuk imigran agar tidak mudah mengeluarkan visa walaupun di awal para imigran memiliki dokumen yang resmi, namun hal itu tidak menjamin sikap baik selama keberadaan mereka di Indonesia.

"Justru diperolehnya dokumen resmi itu menjadi modus awal bagi imigran gelap untuk menuju Australia. Di awal datanya resmi, sebagai turis, karena ada visanya. Setelah sampai (di Indonesia), mereka langsung membuangnya, membakarnya," kata Heryawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement