REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah berkomitmen memfasilitasi akses pemudik lewat darat, laut dan udara. Menteri Perhubungan EE. Mangidaan mengatakan penumpang mudik akan diprioritaskan hingga Lebaran usai.
Untuk jalur darat misalnya, minat masyarakat untuk menggunakan kereta api dilaporkan masih tinggi. Pemerintah memutuskan untuk menambah 46 rangkaian kereta api (KA) untuk keperluan mudik. "Totalnya ada 265 rangkaian reguler dan 46 KA tambahan untuk lebaran ini," ujarnya kemarin malam, Selasa (14/7).
PT. Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan sebanyak 387.472 tiket reguler KA dinyatakan habis terjual. KAI memberlakukan masa angkutan Lebaran sejak H-7 hingga H+7 Lebaran. Kepala Humas Daop 1 Jabodetabek, Sukendar Mulya mengatakan hanya tersisa 140.440 tempat duduk dari 526.912 tempat duduk yang ditawarkan.
Selanjutnya armada udara juga telah menunjukan kesiapannya. Menhub mengatakan ada penambahan penerbangan di malam hari. Tambahan ini tidak akan mengganggu jadwal yang ada. Pemerintah juga akan mengawasi agar maskapai tidak menetapkan harga yang sangat tinggi untuk peluang ini. "Ada tarif atas, kami awasi, akan dilakukan monitoring terhadap persaingan tarif," ujar Menhub.
Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan ada penambahan kapasitas penumpang sebanyak 24 persen dibandingkan tahun lalu. Garuda telah menambahkan sekitar 15.354 tempat duduk dalam 88 jadwal penerbangan.
Jurusan yang dominan di dalam negri yaitu Jogja, Padang, Denpasar. Sebagian penumpang juga terlihat memiliki animo tinggi untuk ke Singapore, Bangkok, Hongkong, Seoul di musim Lebaran."Kenaikan 24,5 persen ini menunjukkan kalau masyarakat kita daya belinya makin kuat," ujar Emirsyah.
Untuk jalur laut, Menhub menyatakan tidak ada masalah. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan tidak ada kenaikan harga untuk kereta api dan kapal laut. Namun untuk moda transportasi bus, kenaikan tarif dihimbau tak lebih dari 15 persen.