Rabu 24 Jul 2013 12:20 WIB

Puluhan Imigran 12 Jam Terapung di Lautan

Imigran gelap (ilustrasi)
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Imigran gelap (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Puluhan imigran yang terapung selama 12 jam di tengah laut perairan Cianjur selatan, Jawa Barat, Rabu, mengaku tidak menyangka akan selamat dari maut.

Meskipun berhasil selamat, beberapa orang diantaranya terpaksa harus kehilangan anggota keluarganya yang terpisah saat kapal yang akan mengantarkan mereka ke pulau impian Christmas Island tenggelam. Kapal karam diduga akibat kelebihan penumpang.

Setelah hampir 12 jam terapung, puluhan imigran dari Srilangka, Iran dan Bahrain itu berhasil sampai ke pinggir pantai Jayanti dan langsung mendapat pertolongan dari masyarakat sekitar yang langsung melaporkan hal tersebut serta melakukan pencarian korban lainnya.

Ali Umar (43), salah seorang imigran asal Iran, tidak menyangka akan kehilangan istrinya sesaat setelah berhasil naik ke atas kapal yang setahap lagi akan memberikan keluarganya kebebasan.

"Saat kapal tenggelam, saya masih sempat merangkul istri saya agar kami tidak terpisah karena tangan saya yang lain menggendong kuat anak perempuan kami. Saya hanya berdoa agar istri saya dapat ditemukan selamat," katanya seraya menyeka air matanya yang keluar.

Dia bersama keluarganya dan ratusan imigran lainnya dari beberapa negara di timur tengah dikumpulkan di pantai Jayanti. Mereka dibawa ke tengah laut mengunakan kapal milik nelayan.

Selang beberapa saat berada di atas kapal besar yang akan membawa mereka ke Christmas Island, tiba-tiba kapal karam dengan air yang keluar dari dalam geladak. Penumpang di dalamnya langsung berhamburan terjun ke laut.

"Jumlah kami sampai 250 orang di dalam kapal tersebut. Semua panik ketika melihat air sudah menggenangi kapal dan kapal mulai tenggelam. Kami satu sama lain terpisah dengan rombongan yang berangkat bersama-sama dari Jakarta," tandasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement