Rabu 24 Jul 2013 06:59 WIB

Jokowi Siap Batasi Kendaraan DKI, tapi...

Transjakarta
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Transjakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kebijakan pembatasan kendaraan untuk dapat mengurai kemacetan di Jakarta saat ini belum bisa dilakukan Pemprov DKI. Sebab Pemprov DKI Jakarta akan memperbaiki angkutan massal terlebih dahulu. Selain penambahan armada bus Transjakarta, pada akhir tahun mendatang juga akan ada pengadaan 1.000 bus sedang.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, dirinya baru akan mengeluarkan kebijakan pembatasan kendaraan setelah armada bus Transjakarta ditambah. "Setelah bus datang baru kebijakannya keluar. Karena ada masa transisi sebelum mass rapid transit (MRT ) dan monorail jadi," kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, seperti dilansir situs beritajakarta.

Ia menyebutkan pada November mendatang sebanyak 600 bus Transjakarta gandeng akan didatangkan pihaknya. Selain itu, 1.000 bus sedang juga tiba untuk menunjang angkutan massal di Jakarta. "Busway itu ditambah jumlahnya nanti kira-kira 600 bus, sama kopaja juga 1.000 bus. Mungkin akhir tahun kira-kira November atau Desember. Setelah itu keluar, baru ada kebijakan, bisa genap ganjil, kemudian meloncat ke electronic road pricing (ERP)," jelasnya.

Menurut Jokowi, saat ini pengadaan bus Transjakarta dan bus sedang tersebut sedang dalam proses. Selain itu, pihaknya juga akan menambah jumlah jalur bus Transjakarta. Karena 12 jalur yang ada saat ini dirasa belum mencukupi. "Tinggal tunggu busnya datang. Yang sekarang jalurnya masih kurang banyak, akan ditambah. Kita tetap mempersiapkan jalur baru. Koridor yang ada sékarang masih kurang banyak," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, saat ini proses lelang masih berlangsung. Anggaran yang disediakan untuk pengadaan bus mencapai Rp 1 triliun. ”Spesifikasi hampir sama dengan yang sudah ada, seperti dek tinggi serta tentunya dengan bahan bakar gas (BBG) yang juga tangguh dan tidak mudah mogok,” ucap Pristono.

Ia menyebutkan berdasarkan pengadaan armada TransJakarta selama ini, harga satu unit bus gandeng sekitar Rp 3-4 miliar per unit. "Akhir tahun ini selesai semuanya, diharapkan bisa menambah daya angkut bus Transjakarta," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement