REPUBLIKA.CO.ID, PEMADAMAN -- Pemadaman listrik masih saja terjadi pada bulan suci Ramadhan di Kota Medan, sehingga warga masyarakat merasa dibohongi dengan janji-janji bahwa tidak adanya pemadaman.
"Pemutusan yang dilakukan PT PLN tersebut dengan alasan perbaikan dan defisit daya listrik sekitar 208 megawatt, serta adanya perbaikan empat mesin pembangkit sektor Belawan," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara, Abubakar Siddik di Medan, Selasa (23/7).
Pemadaman yang dilakukan PT PLN tersebut, menurut dia, bukan hanya merugikan warga, tetapi juga bagi umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah Shalat Tarawih di masjid.
"Masyarakat banyak terganggu yang sedang melaksanakan Ibadah Shalat akibat seringnya mati lampu, hal seperti ini tidak boleh dibiarkan terus berlanjut dan harus ada kebijakan serta solusi yang dilakukan Manajemen PT PLN Wilayah I Sumut dan Aceh," ucap dia.
Abubakar menyebutkan, permasalahan yang dialami PT PLN, bukan terjadi pada saat ini saja, melainkan sejak tahun 2007 tidak pernah tuntas dan selesai.
Hal ini juga menimbulkan tanda tanya dan ada apa di balik ini semua. Kalau PT PLN tetap komit dan mau menyelesaikan kendala yang dihadapi ini, jauh-jauh sebelumnya sudah dapat teratasi dan tidak ada lagi terjadi pemadaman listrik tahun 2013.
"YLKI Sumut sangat menyesalkan sikap manajemen PT PLN Wilayah I Sumut dan Aceh yang tidak mampu menyelesaikan masalah pemadaman listrik di Kota Medan. Tiada hari tanpa pemadaman, ini juga sangat memalukan," katanya.
Dia mengatakan, pemadaman listrik ini, bukan hanya menjadi permasalahan daerah, tetapi sudah menjadi perhatian di tingkat nasional.
Oleh karena itu, katanya, manajemen PT PLN harus bersikap bijaksana dan harus mengutam